Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video soal Catherine Wilson Disebut dalam Pengaruh Obat, Ini Penjelasan Psikiater...

Kompas.com - 24/07/2020, 09:05 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Dapat ditolong

Menurut Dharmawan, orang yang kecanduan sabu dapat ditolong. Hal itu membutuhkan waktu sekitar 6 bulan.

"Kalau bikin pulih dari gejala depresi dan paranoidnya cepat paling 2 minggu beres. Cuma, mempertahankan kondisinya supaya enggak balik pakai sabu-sabu lagi yang bisa perlu sampai 6 bulan," kata Dharmawan.

Pertolongan yang dimaksudkannya dapat dilakukan dengan mengobati gejalanya, lalu perlahan dilepaskan dari ketergantungannya.

Selain itu, persoalan ketergantungan obat/narkoba dapat disembuhkan tidak sampai tahunan apabila rutin menjalani terapi juga.

Melansir laman BNN, ada beberapa tanda atau gejala yang dialami orang sakau karena sabu.

Sakau adalah gejala tubuh yang terjadi akibat pemberhentian pemakaian obat secara mendadak, atau akibat penurunan dosis obat secara drastis sekaligus.

Baca juga: Bandar Narkoba Ditembak Mati, Ini Bahaya Sabu Bagi Tubuh

Berikut di antaranya:

  • Nafsu makan meningkat
  • Mudah marah
  • Sulit untuk fokus
  • Paranoid
  • Halusinisasi
  • Mudah gelisah
  • Tidur lama
  • Bicara gagap
  • Pernapasan tidak teratur
  • Kulit pucat
  • Mual atau muntah
  • Kejang

Baca juga: Sepak Terjang Roy Kiyoshi, dari soal Narkoba hingga Keinginan Go Internasional

Masih dari sumber yang sama, berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama untuk orang sakau karena narkoba, 

1. Siapkan air panas di dalam botol

Fungsi dari air panas ini untuk menghilangkan sakit perut pada pengguna. Caranya botol berisi air panas itu bisa diletakkan pada bagian perut pengguna sehingga kondisi yang bersangkutan akan merasa lebih baik.

2. Letakkan di ruangan yang tenang

Ketika Anda mendapati teman, saudara atau teman sedang sakau, Anda harus cari tempat yang tenang dan kemudian tempatkan orang tersebut di dalam ruangan. Dengan ruangan yang tenang, kondisi kejiwaan penderita bisa menjadi lebih tenang.

3. Hubungi dokter atau tenaga medis

Segera cari bantuan dari tenaga medis agar bisa melakukan penanganan terhadap orang yang sedang sakau. Dengan penanganan yang tepat, orang yang sakau tersebut berangsur-angsur akan pulih.

Baca juga: Mengenal Viagra Himalaya, Jamur yang Dipercaya untuk Obat Kuat hingga Antitumor

4. Sediakan media hiburan

Misalnya televisi, majalah atau radio. Dengan media hiburan itu bisa menjadi sarana pengalih perhatian bagi penderita yang sedang sakau.

5. Hindari memberi obat

Sebaiknya Anda tidak langsung memberikan obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit. Sebaiknya Anda menunggu instruksi dari dokter mengenai obat yang tepat diberikan kepada orang yang tengah sakau ini.

6. Temani

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

[POPULER TREN] Kasus Covid-19 di Singapura Naik Hampir Dua Kali Lipat | Ayah dan Anak Berlayar Menuju Tempat Terpencil di Dunia

Tren
Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Apa Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi di Iran?

Tren
Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Jadwal dan Susunan Peringatan Waisak 2024 di Borobudur, Ada Festival Lampion

Tren
Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Berkaca dari Kasus Wanita Diteror Teman Sekolah di Surabaya, Apakah Stalker atau Penguntit Bisa Dipidana?

Tren
Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Studi Ungkap Obesitas pada Anak Bisa Kurangi Setengah Harapan Hidupnya

Tren
Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Presiden Iran Ebrahim Raisi Meninggal karena Kecelakaan Helikopter, Siapa Penggantinya?

Tren
Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Cara Menambahkan Alamat Rumah di Google Maps, Bisa lewat HP

Tren
3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

3 Idol Kpop yang Tersandung Skandal Burning Sun

Tren
Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Spesifikasi Helikopter Bell 212 yang Jatuh Saat Membawa Presiden Iran

Tren
7 Makanan Obat Alami Asam Urat dan Makanan yang Harus Dihindari

7 Makanan Obat Alami Asam Urat dan Makanan yang Harus Dihindari

Tren
Skandal Burning Sun, Sisi Gelap di Balik Gemerlap Kpop

Skandal Burning Sun, Sisi Gelap di Balik Gemerlap Kpop

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com