Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Obat Sakit Kepala Untuk Rebus dan Bikin Empuk Daging, Apa Bahayanya?

Kompas.com - 21/01/2020, 19:00 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah postingan tentang penggunaan obat sakit kepala untuk merebus daging ramai diperbincangkan.

Informasi ini tersebar melalui unggahan pada media sosial Instagram yang dibagikan kembali melalui Twitter @FOODFESS2.

Dalam postingan tersebut, pengunggah mempertanyakan apakah ada yang menggunakan obat sakit kepala untuk merebus daging agar daging cepat empuk.

"Ada ga sih disini yang rebus daging pake obat sakit kepala biar cepet empuk dagingnya?

Postingan tersebut diunggah pada 21 Januari 2020 pukul 8.45 WIB. Hingga Selasa (21/1/2020) pukul 16.43 WIB, unggahan tersebut telah memperoleh 112 retweet dan 1,2 ribu like.

Adapun komentar warganet di unggahan ini pun bermacam-macam.

Ada yang mempertanyakan, ada pula yang mengaku pernah mendengar kebiasaan dan ada pula yang pernah mempraktikkannya.

Namun, apakah metode ini dapat menimbulkan dampak atau bahaya tertentu terhadap kesehatan manusia?

Baca juga: Mengkaji Aman Tidaknya Sakarin, Si Pemanis Buatan dalam Makanan

Penjelasan ahli gizi 

Menurut ahli gizi DR. dr. Tan Shot Yen, penggunaan obat sakit kepala untuk mengempukkan daging tidak masuk akal, tepatnya salah fungsi.

"Itu kayak buka tutup botol dicongkel pisau. Pisau buat mengiris kan, bukan buka tutup botol. Jadi, risiko pasti ada," jawab dr Tan.

Dr Tan mengungkapkan bahwa obat sakit kepala tersebut tidak hanya mengandung parasetamol. Namun, ada juga phenylephephrine HCl dan dextromethorphan untuk batuk keringnya.

"Barangkali logika ngawurnya gini, parasetamol kan obat demam, jadi dianggap dapat meningkatkan ambang panas. Dengan menaikkan titik didih, dianggap daging lebih mudah empuk," jelasnya.

Ia mengungkapkan bahwa zat-zat di dalam obat sakit kepala tidak akan ikut menguap seperti air. Sebaliknya, zat-zat tersebut masuk ke dalam daging.

"Padahal, membuat empuk daging itu mudah. Prinsipnya, jaringan kolagen dan otot harus dipecah. Asam bisa melakukan itu. Makanya, ada orang menggunakan asam Jawa buat bikin pindang atau pada western food digunakan perasan lemon," ungkapnya lagi.

Terkait dengan efeknya, dapat berbeda-beda. Dalam dosis tertentu, zat-zat di dalam obat sakit kepala dapat menimbulkan efek.

"Jika cuma satu tablet dalam satu panci barangkali ya ga ada efek apa-apa. Tapi dextromethorpan itu bikin ngantuk dalam dosis tertentu," kata dr Tan.

Selain itu, zat DMP tersebut juga dapat membuat kecanduan.

"Prinsipnya, gunakan segala sesuatu sesuai peruntukan. Jika tidak, maka ada harga atau risiko yang mesti ditanggung," pungkasnya. 

Baca juga: Awas, Bungkus Makanan Panas Pakai Kantong Plastik Picu Kanker Payudara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com