Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video soal Catherine Wilson Disebut dalam Pengaruh Obat, Ini Penjelasan Psikiater...

Kompas.com - 24/07/2020, 09:05 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah unggahan video tentang artis Catherine Wilson (CW) yang diduga dalam pengaruh obat viral di media sosial, Kamis (23/7/2020).

Dalam video tersebut Catherine tampak sedang berada di sebuah acara talkshow televisi dan disebut tengah melawan high/nge-fly (mabuk, terbang/berkhayal).

Netizen pun ramai mengomentari hal tersebut. 

Banyak dari mereka yang menganggap Catherine dalam pengaruh obat, yaitu sabu-sabu. Apalagi belum lama ini dia ditangkap polisi terkait barang haram tersebut.

Baca juga: Artis Banyak Terjerat Narkoba, Fenomena Apa?

Dilansir Kompas.com, Rabu (22/7/2020), polisi menangkap Catherine terkait kepemilikan narkoba jenis sabu di rumahnya Jalan H. Soleh, Pangkalan Jati, Depok, Jawa Barat pada Jumat (17/7/2020).

Dari penangkapan tersebut, polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa dua paket sabu-sabu masing-masingnya seberat 0,43 gram dan 0,66 gram.

Baca juga: Video Rendang Berisi Narkoba Ternyata di Nigeria, Ini Penjelasannya...

Mengeluh tidak enak badan

Terkait video yang ramai tersebut, Manajer Catherine Wilson Reindhy pun angkat bicara.

Ia menjelaskan Catherine sempat mengeluh sedang tidak enak badan satu hari sebelum syuting acara tersebut.

Seingatnya, acara tersebut tayang di sebuah stasiun televisi.

"Yang saya tahu H-1 dia teleponan sama saya untuk bilang lagi enggak enak badan. Mungkin bisa jadi kan dia nutupin dia sakit juga kan, dia pusing kayak gitu," ujarnya sebagaimana diberitakan Kompas.com (23/7/2020).

"Berusaha tampil tapi nahan sakit, memang waktu itu dia bilang lagi sakit, sempet masuk rumah sakit kan setelah itu," lanjutnya.

Baca juga: Terjawab Sudah, Ini Fakta Viral Daging Rendang yang Berisi Narkoba

Penjelasan psikiater

Catherine Wilson dalam rilis perkara dugaan penyalahgunaan narkoba di Polda Metro Jaya.Youtube KompasTV Catherine Wilson dalam rilis perkara dugaan penyalahgunaan narkoba di Polda Metro Jaya.

Sementara itu, dokter psikiater di Rumah Sakit Husada dr Dharmawan Ardi Purnama menjelaskan, bahwa sabu-sabu merupakan metamfetamin atau obat stimulan.

Sehingga jika dipakai (dikonsumsi) akan meningkatkan semangat. Tapi itu tidak sama dengan nge-fly.

"Kalau cuma melihat video ini tidak bisa dikatakan dia sedang high sabu. Begitu drop akan muncul gejala seperti depresi, down, kehilangan semangat dan energi," katanya pada Kompas.com, Kamis (23/7/2020).

Dia melanjutkan, efek samping yang sering terjadi saat seseorang memakai sabu-sabu adalah paranoid karena dopamin di otak terlalu banyak.

Oleh karena itu, menurutnya belum tentu di video yang tengah viral tersebut yang bersangkutan sedang high sabu-sabu.

"Hanya kebetulan baru-baru ini CW ditangkap atas kepemilikan sabu. Yang memviralkan itu bisa aja. Ya, pas momennya ambil untung dari kejadian orang lain," kata dia.

Baca juga: Kembali Ditangkap karena Kasus Narkoba, Berikut Perjalanan Hidup Tio Pakusadewo

Dapat ditolong

Menurut Dharmawan, orang yang kecanduan sabu dapat ditolong. Hal itu membutuhkan waktu sekitar 6 bulan.

"Kalau bikin pulih dari gejala depresi dan paranoidnya cepat paling 2 minggu beres. Cuma, mempertahankan kondisinya supaya enggak balik pakai sabu-sabu lagi yang bisa perlu sampai 6 bulan," kata Dharmawan.

Pertolongan yang dimaksudkannya dapat dilakukan dengan mengobati gejalanya, lalu perlahan dilepaskan dari ketergantungannya.

Selain itu, persoalan ketergantungan obat/narkoba dapat disembuhkan tidak sampai tahunan apabila rutin menjalani terapi juga.

Melansir laman BNN, ada beberapa tanda atau gejala yang dialami orang sakau karena sabu.

Sakau adalah gejala tubuh yang terjadi akibat pemberhentian pemakaian obat secara mendadak, atau akibat penurunan dosis obat secara drastis sekaligus.

Baca juga: Bandar Narkoba Ditembak Mati, Ini Bahaya Sabu Bagi Tubuh

Berikut di antaranya:

  • Nafsu makan meningkat
  • Mudah marah
  • Sulit untuk fokus
  • Paranoid
  • Halusinisasi
  • Mudah gelisah
  • Tidur lama
  • Bicara gagap
  • Pernapasan tidak teratur
  • Kulit pucat
  • Mual atau muntah
  • Kejang

Baca juga: Sepak Terjang Roy Kiyoshi, dari soal Narkoba hingga Keinginan Go Internasional

Masih dari sumber yang sama, berikut adalah langkah-langkah pertolongan pertama untuk orang sakau karena narkoba, 

1. Siapkan air panas di dalam botol

Fungsi dari air panas ini untuk menghilangkan sakit perut pada pengguna. Caranya botol berisi air panas itu bisa diletakkan pada bagian perut pengguna sehingga kondisi yang bersangkutan akan merasa lebih baik.

2. Letakkan di ruangan yang tenang

Ketika Anda mendapati teman, saudara atau teman sedang sakau, Anda harus cari tempat yang tenang dan kemudian tempatkan orang tersebut di dalam ruangan. Dengan ruangan yang tenang, kondisi kejiwaan penderita bisa menjadi lebih tenang.

3. Hubungi dokter atau tenaga medis

Segera cari bantuan dari tenaga medis agar bisa melakukan penanganan terhadap orang yang sedang sakau. Dengan penanganan yang tepat, orang yang sakau tersebut berangsur-angsur akan pulih.

Baca juga: Mengenal Viagra Himalaya, Jamur yang Dipercaya untuk Obat Kuat hingga Antitumor

4. Sediakan media hiburan

Misalnya televisi, majalah atau radio. Dengan media hiburan itu bisa menjadi sarana pengalih perhatian bagi penderita yang sedang sakau.

5. Hindari memberi obat

Sebaiknya Anda tidak langsung memberikan obat-obatan untuk menghilangkan rasa sakit. Sebaiknya Anda menunggu instruksi dari dokter mengenai obat yang tepat diberikan kepada orang yang tengah sakau ini.

6. Temani

Jangan biarkan orang yang sakau sendirian. Pastikan ada orang yang selalu menemani untuk memastikan kondisinya dalam keadaan baik.

7. Coba berkomunikasi

Coba untuk berbicara dengan pasien ini dengan cara yang tenang. Dengan begitu, kita bisa tahu seberapa jauh efek sakau yang dialami oleh penderita.

Jika memungkinkan, coba tanya seberapa banyak narkoba yang dikonsumsi. Dengan begitu kita bisa mengidentifikasi jenis narkoba atau sabu yang digunakan oleh pasien dan nantinya hal ini bisa diberitahukan kepada tenaga medis.

Baca juga: Alasan Singapura Tak Rekomendasikan Dexamethasone sebagai Obat Covid-19

8. Siapkan ambulance

Dalam kondisi tertentu, biasanya penanganan lanjutan akan dilakukan di rumah sakit. Oleh karena itu, Anda bisa mencoba menghubungi/mencari ambulance agar ketika dibutuhkan orang yang sakau tersebut bisa langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.

9. Upayakan pasien tetap tenang

Pada narkoba jenis tertentu bisa membuat orang menjadi sangat agresif. Karena itu, Anda bisa coba untuk terus menenangkan pasien.

10. Lepas pakaian

Terkadang pada kasus sakau tertentu, orang tersebut akan merasa kegerahan. Untuk itu, Anda bisa coba untuk melepaskan baju pasien agar kondisi tubuhnya bisa lebih dingin.

Baca juga: Deretan Produk yang Diklaim Efektif untuk Covid-19, dari Obat Herbal hingga Kalung Antivirus Corona

11. Pantau terus kondisi pasien

Jika orang yang sakau itu sampai pingsan, ini menunjukan kondisinya memburuk. Penting untuk selalu ada yang mengawasi kondisi pasien ini.

12. Percayakan pada tenaga medis

Biarkan dokter atau tenaga medis yang membantu penanganan orang yang sedang sakau ini. Percayakan sepenuhnya pada ahlinya.

13. Hindari memberi minuman bersoda

Hindari memberi minuman bersoda atau pun berkafein. Sebab dikhawatirkan dapat membuat kondisi pasien itu bertambah buruk.

Itulah beberapa langkah yang perlu dilakukan jika mengetahui ada orang yang sedang sakau karena sabu atau narkoba. Pastikan untuk segera menghubungi tenaga medis agar kondisi pasien ini bisa cepat tertangani.

Baca juga: Deretan Obat yang Diklaim Efektif untuk Covid-19, dari Dexamethasone hingga Hidroksiklorokuin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Lolos ke Semifinal Piala Asia U23 2024, Indonesia Hentikan Rekor Korsel Lolos ke Olimpiade

Tren
6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

6 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Kafein, Siapa Saja?

Tren
Istri Bintang Emon Positif 'Narkoba' Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Istri Bintang Emon Positif "Narkoba" Usai Minum Obat Flu, Kok Bisa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com