Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhatan Seorang Guru di Tengah Pandemi Corona...

Kompas.com - 21/07/2020, 11:35 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Hilangnya ikatan emosional guru dan murid

Ada sesuatu yang hilang, ketika sistem pembelajaran dilakukan secara daring, saat guru dan muridnya tidak bisa lagi bertatap muka dan berinteraksi di satu ruang yang sama.

Bagi Ifan, sesuatu yang hilang itu adalah ikatan emosional antara ia dan siswa-siswanya yang tidak akan mungkin tergantikan oleh komunikasi secara virtual.

"Seorang guru itu harus ada. Guru itu tidak bisa digantikan oleh platform-platform pendidikan seperti Ruangguru, Rumah Belajar, atau apa pun itu," kata Ifan.

Menurutnya, karena siswa tidak lagi hadir di kelas, ia jadi kesulitan memantau perkembangan anak didiknya. 

Baca juga: Viral Video Siswa Berdiri Saat Upacara Online, Ini Penjelasan Sekolah

Ifan juga menyebut bahwa pembelajaran daring sebenarnya tidak ideal, terutama bagi siswa yang masih duduk di bangku kelas I SD.

"Kelas satu itu belum bisa apa-apa, belum bisa nulis, (nulis) namanya sendiri saja belum bisa. Orangtua juga kesulitan, karena mereka bekerja. Akhirnya anak main sendiri," kata Ifan.

Untuk siswa di tingkat yang lebih atas, karena pembelajaran daring tidak memungkinkan, maka siswa hanya diberikan tugas yang nantinya diambil oleh orang tua di sekolah.

"Kalau tugas-tugas saja, itu namanya bukan pembelajaran. Kami bingung juga ini sebagai guru di daerah terpencil. Kalau Jakarta kan enak, mau Zoom mau apa bisa, lha kami? di sini HP Android saja belum punya," kata Ifan.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Motor Terbakar Disebut akibat Taruh Ponsel di Jok Motor

Sementara itu, meski ia sudah mempelajari penggunaan aplikasi seperti Zoom, Google Meet, atau Google Classroom, untuk saat ini pembelajaran melalui aplikasi-aplikasi tersebut menurut Ifan tidak akan mungkin bisa dilaksanakan di daerah tempatnya mengajar.

"Indonesia itu tidak hanya Jakarta, ini pulau Jawa tapi kondisinya seperti ini. Apalagi di Papua, Nusa Tenggara? Teman-teman saya di Kupang, Maluku, bagaimana itu? Apakah bisa pembelajaran seperti ini, lewat Microsoft 365, atau Zoom?," kata Ifan.

Rindu kebersamaan dengan muridnya

Meski terkadang dianggap galak, namun Ifan bercerita bahwa ia sering bercanda dan bermain bersama siswa-siswanya. Hal inilah yang mulai ia rindukan.

"Kalau ada yang ulang tahun, kami buat semacam pesta kecil-kecilan. Kemudian, misal ada perayaan Hari Pie, kami buat acara makan kue bulat itu di sekolah," kata Ifan.

Kerinduan itu tidak hanya ia rasakan seorang. Ifan menuturkan bahwa siswa-siswanya juga mengalami perasaan yang sama.

Baca juga: Memprediksi Kapan Pandemi Covid-19 di Indonesia Akan Berakhir...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com