Sebab, jika tekanan tidak terukur maka berisiko merusak tulang dan menyebabkan gigi goyang.
"Pakai behel itu kan artinya kita merusak tulang dengan terukur dan terencana. Kalau yang masang dokter gigi spesialis ortodontis, gerakan gigi dan tekanan dari karetnya sudah terukur dan terencana," ujar Adianti.
"Bahaya yang paling berat ya giginya lepas, keluar dari tulang, dan tulang rahangnya rusak," lanjut dia.
Oleh karena itu, Adianti mengimbau masyarakat untuk memahami bahayanya behel abal-abal.
Ia mengatakan, jika alasan mereka yang membeli behel murah di media sosial karena tingginya biaya pemasangan behel di dokter gigi spesialis ortodontis, ada alternatif lainnya.
"Padahal kalau untuk harga yang murah, bisa dicari alternatif lain, misalnya ke rumah sakit pendidikan di fakultas kedokteran gigi yang punya program spesialis. Harganya jauh lebih murah dan proses pengerjaannya diawasi oleh dokter konsulen," ujar dia.
Ia menambahkan, dokter gigi tanpa spesialisasi juga tidak diperbolehkan memasang behel secara bebas.
Sebab, perawatan behel atau kawat gigi hanya boleh dilakukan oleh dokter gigi spesialis ortodonti yang memang belajar lebih dalam mengenai pergerakan gigi.
"Jadi, dokter umum saja tidak berhak, apalagi ahli gigi yang tidak memiliki ilmu medis dan teori perawatan gigi sama sekali," kata Adianti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.