KOMPAS.com - Jepang dinilai sebagai salah satu negara yang cukup berhasil mengendalikan penyebaran virus corona penyebab Covid-19, tanpa memberlakukan penguncian wilayah atau lockdown.
Meskipun cara tersebut terbilang tidak lazim, namun statistik menunjukkan bahwa strategi tersebut dinilai cukup sukses.
Melansir Worldometers (3/7/2020) jumlah total kasus positif Covid-19 di Jepang ada sebanyak 18.874 kasus. Sementara itu, jumlah pasien yang dinyatakan sembuh ada sebanyak 16,722 orang dan korban meninggal ada 975 orang.
Sedangkan kasus aktif pasien Covid-19 hanya sebanyak 1.127 kasus.
Salah satu hal yang patut dicermati dari kesuksesan Jepang menangani pandemi ini adalah pada kesigapan mereka dalam melakukan contact tracing atau penelusuran kontak.
Di Kawasaki, sebuah kota di selatan Tokyo, hampir 300 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona pada awal Juni.
Namun, hal tersebut tidak mengganggu Yuko Koizumi, kepala divisi pengendalian penyakit menular untuk tujuh pusat kesehatan umum di kota Kawasaki dalam melaksanakan pekerjaannya.
Melansir Bloomberg, Koizumi berpedoman pada strategi yang biasa digunakan dalam menghadapi pandemi dan wabah penyakit musiman yang pernah terjadi di masa lalu.
Baca juga: Belajar dari Jepang, Simak agar Tak Jadi Pesepeda yang Menyebalkan
Strategi itu terdiri dari melacak rute infeksi melalui kontak dekat, memeriksa pasien dalam masa pemulihan, dan mengatur perawatan jika diperlukan.
Pedoman ini mungkin telah menjadi pembeda antara Jepang dengan negara-negara lain dalam menangani penyebaran virus corona.
Tujuh pusat kesehatan umum di Kawasaki adalah bagian dari 450 institusi serupa di seluruh Jepang yang memainkan peran penting dalam membatasi penyebaran virus.
Dengan adanya pusat-pusat kesehatan itu Jepang sudah memiliki petugas pelacak kontak terlatih ketika virus menyerang.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan