Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Icha, Jalani Sidang Tugas Akhir Kuliah dari Ruang Isolasi Covid-19...

Kompas.com - 15/06/2020, 07:03 WIB
Mela Arnani,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada pertengahan April 2020, Siti Nurhalizah (21) dinyatakan positif Covid-19.

Siti Nurhalizah, yang biasa disapa Icha, harus menjalani perawatan di ruang isolasi bagi pasien terinfeksi virus corona.

Mahasiswa D-III Kebidanan Universitas Aisyiyah Yogyakarta itu pun harus menjalani sidang hasil tugas akhir dari ruang isolasi rumah sakit di Berau, Kalimantan Timur.

Ini cerita Icha.

Bagaimana Icha bisa terinfeksi virus corona?

Icha mengatakan, pada akhir Maret 2020, ia pulang ke kampung halamannya di Pulau Kalimantan dari Yogyakarta.

Ia masuk rumah sakit pada 2 April 2020.

Sebelum bertolak ke Kalimantan, Icha mengaku telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan melakukan karantina di tempat kosnya.

"Aku kan kuliah di Yogyakarta. Tanggal 29 Maret aku mutusin untuk pulang (ke Kalimantan)," kata Icha saat dihubungi Kompas.com, Minggu (14/6/2020).

Sesampainya di Kalimantan, Icha juga melakukan karantina mandiri.

Pada 2 April 2020, ia mengalami batuk hingga muntah dan mag atau perut terasa sakit dan dibawa ke RSUD dr. Abdul Rivai, Berau, Kalimantan Timur.

"Di IGD rumah sakit sendiri, aku jujur telah melakukan perjalanan dari Yogyakarta," ujar dia.

Baca juga: Cara Penularan dan Perlindungan Diri dari Infeksi Virus Corona Orang Tanpa Gejala

Setelah melakukan serangkaian pemeriksaan, baik rontgen maupun cek darah, kemudian diputuskan menjalani isolasi dengan status pasien dalam pengawasan atau PDP.

"Harus menjalani berbagai terapi, juga harus cek swab dulu sebelum dinyatakan negatif atau positif," kata Icha.

Hasil swab pertamanya keluar pada 16 April 2020 yang menyatakan bahwa dirinya negatif Covid-19.

Ia kemudian pulang ke rumah. Saat di rumah, Icha menunjukkan gejala apa pun dan merasa sehat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jepang Sengaja Tutupi Pemandangan Gunung Fuji dengan Kain, Apa Alasannya?

Jepang Sengaja Tutupi Pemandangan Gunung Fuji dengan Kain, Apa Alasannya?

Tren
Cara Ikut Hari Sejuta Kiblat Kemenag Sore Ini, Ada Hadiah Rp 20 Juta

Cara Ikut Hari Sejuta Kiblat Kemenag Sore Ini, Ada Hadiah Rp 20 Juta

Tren
Perubahan Iklim Disebut Jadi Penyebab Qatar Airways Alami Turbulensi Hebat

Perubahan Iklim Disebut Jadi Penyebab Qatar Airways Alami Turbulensi Hebat

Tren
5 Poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Kritik Pemilu dan Peluang Puan Jadi Ketum PDI-P

5 Poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Kritik Pemilu dan Peluang Puan Jadi Ketum PDI-P

Tren
Mengaku Tidak Bunuh Vina, Pegi Tetap Terancam Hukuman Mati

Mengaku Tidak Bunuh Vina, Pegi Tetap Terancam Hukuman Mati

Tren
Kronologi Penangkapan DPO Caleg PKS di Aceh Tamiang, Diamankan Saat Belanja Pakaian

Kronologi Penangkapan DPO Caleg PKS di Aceh Tamiang, Diamankan Saat Belanja Pakaian

Tren
Cara Meluruskan Arah Kiblat Saat Matahari di Atas Kabah Hari Ini

Cara Meluruskan Arah Kiblat Saat Matahari di Atas Kabah Hari Ini

Tren
18 Tahun Silam Yogyakarta Diguncang Gempa M 5,9, Ribuan Orang Meninggal Dunia

18 Tahun Silam Yogyakarta Diguncang Gempa M 5,9, Ribuan Orang Meninggal Dunia

Tren
Apa yang Terjadi jika Tidak Membayar Denda Tilang Elektronik?

Apa yang Terjadi jika Tidak Membayar Denda Tilang Elektronik?

Tren
4 Pilihan Ikan Tinggi Seng, Bantu Cegah Infeksi Penyakit

4 Pilihan Ikan Tinggi Seng, Bantu Cegah Infeksi Penyakit

Tren
5 Update Pembunuhan Vina: Pegi Bantah Jadi Pelaku dan Respons Keluarga

5 Update Pembunuhan Vina: Pegi Bantah Jadi Pelaku dan Respons Keluarga

Tren
Batas Usia Pensiun Karyawan Swasta untuk Hitung Uang Pesangon Pensiunan

Batas Usia Pensiun Karyawan Swasta untuk Hitung Uang Pesangon Pensiunan

Tren
Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tren
Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Tren
Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com