Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Indonesia Tidak Terapkan Herd Immunity

Kompas.com - 14/06/2020, 13:02 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Beredar video seorang perempuan yang menyebutkan bahwa Pemerintah Indonesia akan menerapkan herd immunity untuk penanganan virus corona di Tanah Air.

Video itu beredar di media sosial Twitter pada Kamis (11/6/2020).

Tidak hanya di media sosial, video tersebut juga menyebar di grup percakapan WhatsApp.

Saat dikonfirmasi tentang ini, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 membantah bahwa Pemerintah Indonesia menggunakan konsep herd immunity dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Narasi yang beredar

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video perempuan tersebut viral setelah salah satu pengguna media sosial Twitter mengunggahnya pada Kamis (11/6/2020).

Pada narasi yang mengikuti video itu, pengunggah menautkannya pula ke akun @DivHumas_Polri dan meminta polisi menindaklanjuti video tersebut.

"Ini orang boleh ditangkap karena sembarang bicara? Colek @DivHumas_Polri," tulis pengunggah dalam twitnya.

Video yang viral ini berdurasi 2 menit 20 detik.

Tangkapan layar dari twit berisi video seorang perempuan menyebut, Indonesia akan memberlakukan sistem herd immunity.Twitter: Bu Khek Siansu Tangkapan layar dari twit berisi video seorang perempuan menyebut, Indonesia akan memberlakukan sistem herd immunity.
Pada video itu, tertulis nama perempuan yang berbicara tentang herd immunity tersebut bernama Fitri Cahyanti yang dituliskan sebagai Direktur Excekutif LBPK sekaligus Ketua Dewan Pembina YAPETIM.

"Setelah Lebaran kali ini, Pemerintah Indonesia tidak akan update berapa jumlah rakyat yang terkena Covid, mungkin sekitar 18.000 hingga 19.000-an, dan kemungkinan lagi dalam waktu dekat ini, sistem herd immunity akan diberlakukan di Indonesia," ujar Fitri, seperti dikutip dalam video tersebut.

Pernyataan lain yang disampaikannya adalah mengenai pengertian herd immunity. Ia menyebutkan, pemerintah memilih menerapkan herd immunity karena belum ada vaksin Covid-19.

Pemerintah Indonesia, kata dia, akan membiarkan 70 persen warga terinfeksi agar membentuk antibodi atau kekebalan secara alami.

Ia menilai, pembukaan mal sebagai salah datu tanda dimulainya herd immunity.

Penjelasan Gugus Tugas Covid-19

Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menegaskan, informasi yang disampaikan Fitri tidak benar.

Ia menegaskan, Pemerintah Indonesia tidak akan menerapkan herd immunity.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Alasan Komisi X soal Anggota DPR Dapat Kuota KIP Kuliah

Tren
Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Kebun Binatang di China Ubah Anjing Menyerupai Panda, Tuai Kecaman Pengunjung

Tren
Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Buntut Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Kemenhub Tuntut ASN Jaga Etika

Tren
Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Pekerjaan untuk Juru Parkir Liar Minimarket

Tren
Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Benarkah Kenaikan UKT Belakangan karena Campur Tangan Pemerintah?

Tren
Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Demonstran Israel Blokir Jalan dengan Batu, Truk Bantuan ke Gaza Tak Bisa Lewat

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com