Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suara Ledakan Misterius Didengar Warga Sekitar Merapi Semalam

Kompas.com - 06/06/2020, 14:37 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Melalui Twitter, sejumlah masyarakat Sleman, khususnya di sekitar wilayah Pakem mengaku mendengar suara ledakan yang cukup keras pada Jumat (5/6/2020) malam.

Awalnya, seorang pengguna Twitter di akun @lilonts mengunggah pengalamannya itu berharap mengetahui apakah hanya ia yang mendengar suara ledakan, atau ada juga pihak lain di luar lingkungannya yang mendengarnya.

Baca juga: Viral Twit soal Kondisi Tubuh Ketika Terinfeksi Covid-19, Ini Penjelasan Dokter

"Jd aku bikin tweet ini gr gr penasaran. Jd biar tau gitu yg denger itu daerah rumahku doang apa sampe mana. Kalo cmn lokal kan mungkin petasan atau apa gt. Tp kalo ada yg denger berpuluh puluh km jaraknya dr rumahku brrt emg sumbernya dr alam gitu," tulisnya.

Baca juga: Viral, Scan Negatif Film Kini Lebih Mudah Pakai Aplikasi di Ponsel

Dalam twit selanjutnya ia pun tidak setuju jika dentuman yang ia dengar berasal dari suara petasan, karena suara yang dihasilkan menimbulkan getaran seperti gempa, sehingga ia meyakini suara itu berasal dari aktivitas alam.

Hal yang sama juga disampaikan oleh akun @noturbby.

"Iyaa suaranya gede, pintu rumah sampe geterr, tpi sampe daerah mananya gatauu, info dong kalo ada yg denger jugaa, posisi aku jg di desa beneran purbowinangun pakem," tulis dia.

Baca juga: Viral, Video Anggota Marinir Adu Mulut dengan Warga yang Tak Mau Gunakan Masker

Pengguna lain dengan akun @Hikmatulfy_ yang ada di posisi Donoharjo, Ngaglik, Sleman juga mengaku mendengarkan suara yang sama.

Namun ada juga yang menyebut bahwa suara yang terdengar itu mungkin saja berasal dari mercon atau petasan yang dinyalakan, karena biasanya di waktu sekitar Lebaran banyak masyarakat yang menyalakan petasan di malam hari.

Baca juga: Viral Video Kecelakaan Tunggal di Tol Pemalang-Batang, Mobil Ditembus Besi Pembatas Jalan

Konfirmasi

Saat dimintai keterangan soal bunyi dentuman yang banyak dipertanyakan warga tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mengaku belum mengetahui asal usul suara tersebut.

"Belum, dilacak dulu," jelas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan kepada Kompas.com, Sabtu (6/6/2020).

Makwan pun tidak bisa meyakini suara tersebut berasal dari aktivitas vulkanik Merapi, yang memang ada di dekat lokasi yang dilaporkan.

Menurutnya, berdasarkan pantauan Gunung Merapi tidak memiliki aktivitas yang signifikan.

"Tidak ada, Merapi Landai," tegasnya.

Baca juga: Sampai Kapan Merapi Akan Terus Erupsi?

Sementara itu, berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sepanjang pengamatan yang dilakukan pada Jumat (5/6/2020) sejak pukul 00.00-24.00 WIB, tidak ada guguran lava yang teramati secara visual dari Merapi.

Sepanjang hari, hanya teramati asap berwarna putih dengan intensitas sedang berketinggian 50 meter di atas puncak gunung.

Lalu untuk aktivitas kegempaan tercatat terjadi sebanyak 5 kali, yakni 3 gempa tektonik, 1 gempa hybrid/fase banyak, dan 1 gempa guguran.

 Baca juga: Soal Suara Dentuman di Jateng, Berikut Analisis Lapan...

Penjelasan BPPTKG

Sementara itu, Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso menjelaskan tidak ada aktivitas menonjol di Merapi.

"Kalau dari Merapi,  enggak ada data terkait itu, data seismik 24 jam. Data seismik itu enggak menunjukkan adanya event (ledakan atau aktivitas vulkanik, Red) itu," ujarnya saat dikonfirmasi terpisah Kompas.com, Sabtu (6/6/2020).

Suara dugaan ledakan tersebut, imbuhnya bisa berasal dari berbagai hal.

"Itu suara petir, tapi di tempat lain, jadi hanya tersisa gemanya di situ," katanya menambahkan.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com