KOMPAS.com - Melalui Twitter, sejumlah masyarakat Sleman, khususnya di sekitar wilayah Pakem mengaku mendengar suara ledakan yang cukup keras pada Jumat (5/6/2020) malam.
Awalnya, seorang pengguna Twitter di akun @lilonts mengunggah pengalamannya itu berharap mengetahui apakah hanya ia yang mendengar suara ledakan, atau ada juga pihak lain di luar lingkungannya yang mendengarnya.
Baca juga: Viral Twit soal Kondisi Tubuh Ketika Terinfeksi Covid-19, Ini Penjelasan Dokter
Ges barusan sekitar rumahku ada dentuman tp geter juga kek mercon guede banget kr kr apa yaa. Jd parno :”) ritme nya kek yg di jakarta itu... dan sempet kerekam sama aku. Sempet bikin panik warga juga, dikiranya gunung tapi yg denger cmn radius 500 meteran gitu dr rumahku. pic.twitter.com/JGxFnOfM6b
— mumun (@lilonts) June 5, 2020
"Jd aku bikin tweet ini gr gr penasaran. Jd biar tau gitu yg denger itu daerah rumahku doang apa sampe mana. Kalo cmn lokal kan mungkin petasan atau apa gt. Tp kalo ada yg denger berpuluh puluh km jaraknya dr rumahku brrt emg sumbernya dr alam gitu," tulisnya.
Baca juga: Viral, Scan Negatif Film Kini Lebih Mudah Pakai Aplikasi di Ponsel
Dalam twit selanjutnya ia pun tidak setuju jika dentuman yang ia dengar berasal dari suara petasan, karena suara yang dihasilkan menimbulkan getaran seperti gempa, sehingga ia meyakini suara itu berasal dari aktivitas alam.
Hal yang sama juga disampaikan oleh akun @noturbby.
Iyaa suaranya gede, pintu rumah sampe geterr, tpi sampe daerah mananya gatauu, info dong kalo ada yg denger jugaa, posisi aku jg di desa beneran purwobinangun pakem
— taureangirl (@noturbby_____) June 5, 2020
"Iyaa suaranya gede, pintu rumah sampe geterr, tpi sampe daerah mananya gatauu, info dong kalo ada yg denger jugaa, posisi aku jg di desa beneran purbowinangun pakem," tulis dia.
Baca juga: Viral, Video Anggota Marinir Adu Mulut dengan Warga yang Tak Mau Gunakan Masker
Pengguna lain dengan akun @Hikmatulfy_ yang ada di posisi Donoharjo, Ngaglik, Sleman juga mengaku mendengarkan suara yang sama.
Namun ada juga yang menyebut bahwa suara yang terdengar itu mungkin saja berasal dari mercon atau petasan yang dinyalakan, karena biasanya di waktu sekitar Lebaran banyak masyarakat yang menyalakan petasan di malam hari.
Baca juga: Viral Video Kecelakaan Tunggal di Tol Pemalang-Batang, Mobil Ditembus Besi Pembatas Jalan
Saat dimintai keterangan soal bunyi dentuman yang banyak dipertanyakan warga tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman mengaku belum mengetahui asal usul suara tersebut.
"Belum, dilacak dulu," jelas Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman, Makwan kepada Kompas.com, Sabtu (6/6/2020).
Makwan pun tidak bisa meyakini suara tersebut berasal dari aktivitas vulkanik Merapi, yang memang ada di dekat lokasi yang dilaporkan.
Menurutnya, berdasarkan pantauan Gunung Merapi tidak memiliki aktivitas yang signifikan.
"Tidak ada, Merapi Landai," tegasnya.
Baca juga: Sampai Kapan Merapi Akan Terus Erupsi?
Infografis Laporan Aktivitas Gunung #Merapi periode pengamatan 5 Juni 2020 pukul 00.00-24.00 WIB.
Tingkat aktivitas Waspada (Level II)#statuswaspada sejak 21 Mei 2018 pic.twitter.com/DrBT7Gd5yK
— BPPTKG (@BPPTKG) June 6, 2020
Sementara itu, berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), sepanjang pengamatan yang dilakukan pada Jumat (5/6/2020) sejak pukul 00.00-24.00 WIB, tidak ada guguran lava yang teramati secara visual dari Merapi.
Sepanjang hari, hanya teramati asap berwarna putih dengan intensitas sedang berketinggian 50 meter di atas puncak gunung.
Lalu untuk aktivitas kegempaan tercatat terjadi sebanyak 5 kali, yakni 3 gempa tektonik, 1 gempa hybrid/fase banyak, dan 1 gempa guguran.
Baca juga: Soal Suara Dentuman di Jateng, Berikut Analisis Lapan...
Sementara itu, Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso menjelaskan tidak ada aktivitas menonjol di Merapi.
"Kalau dari Merapi, enggak ada data terkait itu, data seismik 24 jam. Data seismik itu enggak menunjukkan adanya event (ledakan atau aktivitas vulkanik, Red) itu," ujarnya saat dikonfirmasi terpisah Kompas.com, Sabtu (6/6/2020).
Suara dugaan ledakan tersebut, imbuhnya bisa berasal dari berbagai hal.
"Itu suara petir, tapi di tempat lain, jadi hanya tersisa gemanya di situ," katanya menambahkan.
Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.