Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Video Isi Paket Sembako Bansos Tak Lengkap di Jakarta

Kompas.com - 09/05/2020, 19:52 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Media sosial diramaikan pembicaraan mengenai bantuan sosial (bansos) yang diberikan pemerintah kepada masyarakat miskin belakangan ini.

Ada yang mengritik kebijakan tersebut tidak tepat sasaran, dan bahkan ada yang mencurigai korupsi di dalam proses pemberiannya.

Salah satunya disebutkan oleh akun @IwanSumule. Unggahannya berupa video yang merekam keluhan soal isi paket bansos dari Kemensos. 

Baca juga: Viral Prank Sembako Sampah, Ferdian Paleka, dan Ketiadaan Empati...

Berikut tangkapan layarnya:

Video yang diunggah oleh seorang pengguna Twitter mengenai isi paket bansos yang diduga tak sesuai dengan yang seharusnya.Twitter Video yang diunggah oleh seorang pengguna Twitter mengenai isi paket bansos yang diduga tak sesuai dengan yang seharusnya.

Hingga Jumat (8/5/2020), video tersebut telah dibagikan ulang lebih dari 1.100 kali. Selengkapnya terkait unggahan video tersebut dapat dilihat di sini.

Baca juga: Soal Prank Sampah YouTuber Ferdian Paleka, dari Pelanggaran Etika hingga Tekanan karena Keadaan

Narasi yang beredar

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, dalam video itu terlihat seorang ibu sedang mengeluarkan sembako dari kantong paket.

Dia menyebutkan, isinya hanya 5 liter beras, 3 bungkus mi instan, 2 kaleng sarden, dan 1/4 liter minyak goreng.

Ibu dalam video tersebut mengatakan bahwa dirinya adalah warga RT 10 RW 08 Kalideres, Jakarta Barat.

"Konon tiap kantong paket bansos Presiden berisi:
14 bungkus mi instan
10 kg beras
2 liter minyak goreng
2 sarden
2 kornet
3 sabun batang
1 kotak teh celup
1 botol saos
1 botol kecap
1 liter susu
Kenapa di video itu jadi berkurang? Kalo benar, ada indikasi korupsi.
Iya gak sih?" tulis akun @IwanSumule, (5/5/2020).

Baca juga: Viral Polsuska Turunkan Paksa Diduga Anak Punk dengan Pistol, Ini Penjelasan PT KAI

Konfirmasi Kompas.com

Saat dikonfirmasi, Kepala Biro Perencanaan Kemensos yang juga anggota Gugus Tugas Penanganan Covid-19, Adhy Karyono mengatakan pihaknya telah melakukan penelusuran atau investigasi di lapangan terkait dengan unggahan di atas pada Rabu (6/5/2020).

Dalam prosesnya, mereka memeriksa PT Pos, Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), dan warga setempat. Lalu didapati bahwa ibu tersebut tidak terdata sebagai penerima bansos.

"Akibat data DKI yang kurang valid, masih ada keluarga yang enggak dapat bansos. Maka ada inisiatif RT untuk membagi rata. Tapi kesepakatan itu tidak terkomunikasikan dengan baik," katanya saat dihubungi Kompas.com, Jumat (8/5/2020).

Menurutnya ketua RT setempat bermaksud baik, yakni supaya tidak ada gejolak. Jadi bansos yang ada dibagi rata dengan warga lain yang sebenarnya layak mendapatkan tapi tidak terdata.

Adhy menjelaskan warga yang belum mendapatkan bansos tersebut akhirnya tetap diberi bansos. Hal itu karena Kemensos menyiapkan cadangan.

Baca juga: INFOGRAFIK: Syarat Mendapatkan Uang Rp 600.000 Per Bulan dari Pemerintah

Kemensos, klaimnya taat aturan, memberi bansos sesuai daftar nama dari gubernur.

Jika di lapangan ditemui ada yang membutuhkan namun belum masuk daftar, maka pihaknya tidak bisa memberi bansos begitu saja. Solusi yang diambil yakni menunggu perbaikan data untuk tambahannya.

"Kemsos sudah tugaskan TKSK dan karang taruna untuk cek lapangan, jika ada keluarga yang benar-benar layak dan belum dapat, akan diajukan datanya lewat dinas terus ke Kemsos," ujarnya.

Adhy menambahkan, saat ini ada usulan perbaikan data dari pemda untuk tahap berikutnya.

"Sehingga seperti kasus ibu itu bulan depan dipastikan dapat bansos," katanya lagi.

Pihaknya mengakui masih banyak yang belum terdata padahal layak mendapat bansos. Oleh karena itu saat ini pemda sedang memperbaiki datanya lagi.

Baca juga: Viral Video Jenazah ABK Indonesia Dilarung di Laut, Bagaimana Aturan Menurut ILO?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

8 Fakta Penggerebekan Laboratorium Narkoba di Bali, Kantongi Rp 4 Miliar

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

UPDATE Banjir Sumbar: 50 Orang Meninggal, 27 Warga Dilaporkan Hilang

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com