KOMPAS.com - Menjaga kebersihan adalah salah satu perkara yang disukai oleh Allah SWT.
Hal itulah sebabnya mengapa setiap Muslim yang ingin menunaikan ibadah shalat diwajibkan untuk berwudu.
Wudu adalah cara orang untuk menjaga dirinya agar tetap dalam keadaan suci. Beberapa orang bahkan istikamah berwudu saat mereka berhadas kecil.
Baca juga: Berikut Hukum Menelan Air Liur dan Dahak Saat Puasa Ramadhan
Bagi mereka, jika tetap dalam keadaan suci, rahmat Allah akan selalu menjaganya.
Dari Rasulullah SAWA: "Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu." (HR. Tirmizi).
Salah satu hal menjaga kebersihan tubuh adalah dengan mencukur kumis dan rambut kemaluan.
Lantas, bolehkah mencukur kumis dan rambut kemaluan saat bulan Ramadhan? Apakah akan membatalkan puasa seseorang?
Guru Besar Bidang Ilmu Filsafat Pendidikan Islam IAIN Surakarta Prof Toto Suharto mengatakan mencukur kumis dan rambut kemaluan tidak akan membatalkan ibadah puasa.
Hal itu ia ungkapkan bukan tanpa alasan. Pasalnya mencukur kumis, rambut kemaluan, dan puasa adalah dua hal yang berbeda.
"Mencukur kumis dan rambut kemaluan tidak ada hubungannya dengan puasa. Jadi sah-sah saja bila ingin mencukur dua hal itu saat puasa seperti ini," kata Toto saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/5/2020).
Selain itu, dalam Islam, mencukur kumis dan rambut kemaluan merupakan di antara sunah tradisi Islam yang dapat dipraktikkan oleh kaum Muslim.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA Rasulullah SAW bersabda:
"Lima hal termasuk (sunah) fitrah, yaitu; mencukur rambut kemaluan, khitan, mencukur kumis, mencabut bulu ketiak dan memotong kuku." (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca juga: Bolehkah Sahur Saat Azan Subuh Dikumandangkan?
Bahkan, mencukur kumis dan rambut kemaluan dianjurkan untuk tidak lebih dari 40 hari.
Sebagaimana hadis dari Anas radhiyallahu 'anhu:
"(Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam) memberi tempo kepada kami untuk memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan menggunting bulu kemaluan agar tidak dibiarkan begitu saja lebih dari empat puluh malam." (HR. Abu Dawud dan Ahmad).
Tak hanya itu, Rasulullah SAW rutin mencukur kumis setiap hari Jumat sebelum berangkat ke masjid untuk menunaikan ibadah shalat Jumat.
"Adalah Rasulullah SAW memotong kuku dan mencukur kumis pada hari jumat sebelum beliau pergi shalat jumat." (HR. Al-Baihaqi dan At-Thabrani).