KOMPAS.com - Tak terasa, bulan Ramadhan telah memasuki sepuluh hari kedua atau lebih tepatnya pada hari kedua belas.
Pada bulan yang penuh berkah ini, umat Islam berlomba-lomba untuk menjalankan ibadah sepanjang hari.
Jika sepuluh hari pertama memiliki keutamaan berupa rahmat, maka seperti apa keutamaan di sepuluh hari kedua Ramadhan?
Kepala Kementerian Agama Surakarta Musta'in Ahmad mengatakan, secara umum Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan memiliki banyak keutamaan.
Sehingga, banyak riwayat muncul untuk memberikan keterangan mengenai keutamaan bulan Ramadhan, termasuk hadis dhaif.
Baca juga: Alami Mimisan dan Gusi Berdarah, Batalkah Puasanya?
Salah satunya yang paling terkenal adalah hadis yang diriwayatkan oleh al-Baihaqi berikut:
"Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannya adalah ampunan, sedangkan akhirnya adalah terbebas dari neraka."
Meski memiliki kualitas hadis Dhaif, Musta'in menyebut bahwa hadis itu boleh digunakan untuk mendorong orang untuk beramal.
"Sekali lagi, ulama berbeda pendapat tentang hal ini. Tapi ketika sampai pada pengertian bahwa ini hadis lemah, itu ulama sepakat boleh digunakan untuk mendorong orang beramal," kata Musta'in saat dihubungi Kompas.com, Selasa (5/5/2020).
Karena itu, memasuki sepuluh hari kedua bulan Ramadhan ini, umat Islam mengharap akan mendapatkan ampunan dari Allah.
Baca juga: Apakah Pingsan Saat Berpuasa Membatalkan Puasa?
Ibarat perlombaan, kata Musta'in, sepuluh hari kedua mungkin seperti sudah masuk ke babak semi final.
Artinya, godaan dan gangguan akan semakin banyak dan mungkin terasa semakin berat.
"Tapi seseungguhnya bagi seorang juara itu semakin ringan. Jadi kalau semakin masuk ke bulan Ramdhan merasakan suasana yang semakin ringan, berarti Anda punya jiwa pemenang," kata dia.
Keutamaan itu kemudian disandarkan lagi kepada hadis lain yang berbunyi:
"Barangsiapa yang menghidupkan bulan Ramadhan (dengan puasa atau ibadah) dengan iman dan mengharap pahala dari Allah Swt, maka diampuni dosanya yang telah lalu," HR Bukhari dan Muslim.
Baca juga: Hukum Memotong Kuku Saat Bulan Ramadhan, Batalkan Puasa atau Tidak?