Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolehkah Menggunakan Obat Tetes Mata, Telinga, dan Hidung Saat Puasa?

Kompas.com - 27/04/2020, 15:20 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak pertanyaan seputar puasa Ramadhan yang terus bermunculan seiring berkembangnya zaman, khususnya seputar hal-hal yang berkaitan dengan sah atau tidaknya puasa.

Di antara pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah hukum menggunakan obat tetes mata, telinga, dan hidung saat puasa.

Menjawab pertanyaan yang kerap ditemui saat bulan puasa, berikut beberapa penjelasannya: 

Obat Tetes Mata

Alumnus Fakultas Syariah Universitas Al Azhar dan Lembaga Pelatihan Fatwa di Dar Al-Ifta Al-Mishriyyah Sayyid Zuhdi mengatakan, menggunakan obat tetes mata saat berpuasa tidak membatalkan puasa.

"Obat tetes mata tidak membatalkan puasa sama sekali, baik tetesannya sampai ke tenggorokan atau tidak," kata Sayyid saat dihubungi, Senin (27/4/2020).

Baca juga: Pakai Obat Tetes Mata Puasanya Batal?

Hal itu didasari atas fatwah yang dikeluarkan oleh Mufti Mesir Prof Dr Syauqi Ibrahim Allam pada 2013 silam.

Menurut Sayyid, meskipun di antara hal yang membatalkan puasa menurut syariat adalah masuknya benda ke dalam jauf (abdomen), tapi tolok ukur terjadinya hal ini adalah bila sesuatu masuk ke dalam rongga tubuh yang memang secara alamiah terbuka jelas dan terlihat.

Sehingga tidak semua hal yang masuk ke dalam tubuh dapat dianggap membatalkan puasa.

Sayyid menyebut, terminologi jauf dalam pengertian para ahli fikih meliputi lambung, usus dan kandung kemih, dan bagian dalam kepala.

Dalam hal ini, mata bukan termasuk anggota terbuka, seperti telinga dan hidung.

"Oleh karena itu tidak dapat dikatakan bahwa apa yang masuk melalui mata itu masuk melalui rongga yang terbuka secara alamiah," jelas dia.

Obat Tetes Telinga dan Hidung

Sementara itu, memakai obat tetes telinga dan tetes atau semprot hidung menurut Sayyid dapat membatalkan puasa bila mencapai bagian dalam kepala atau tenggorokan.

Bila tetesan obat-obat tersebut tidak mencapai tenggorokan melalui bagian terdalam dari hidung, maka tidak membatalkan puasa.

Baca juga: 9 Hal Utama yang Membatalkan Puasa

Namun, sebagai bentuk kehati-hatian, ia mengatakan bahwa penggunaan obat tetes telinga dan hidung sebaiknya dilakukan ketika dalam keadaan benar-benar membutuhkan.

"Untuk menyiasati agar lebih berhati-hati, kalau masih bisa ditahan, sebaiknya digunakan di malam hari. Bagi yang tidak mampu menahan sakit, silakan dipakai di siang hari," kata Sayyid.

Kendati demikian, Sayyid menyebut ada beberapa ulama dalam mazhab Syafii yang mengatakan bahwa obat tetes tersebut sama sekali tidak membatalkan puasa, meski masuk tenggorokan.

Menurutnya, pendapat tersebut merupakan pendapat alternatif dalam mazhab Syafii, bukan mayoritas.

"Imam Gazali dan al-Qadhi Husain di antara yang bilang boleh mutlak. Tapi, kita ngikuti pendapat mayoritas saja biar selamat," tutupnya.

Baca juga: Mudah Lemas Saat Menjalani Puasa? Simak Saran Ahli Gizi Berikut Ini...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan 'Junk Food'

Kisah Godzilla, Monyet Thailand yang Mati akibat Makan "Junk Food"

Tren
Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Link Download Logo dan Tema Hari Kebangkitan Nasional 2024

Tren
UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

UPDATE Banjir Sumbar: 61 Orang Meninggal, Potensi Bencana Susulan Masih Ada

Tren
7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

7 Sarapan Sehat untuk Usia 50 Tahun, Diyakini Bikin Panjang Umur

Tren
5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

5 Update Kasus Pembunuhan Vina, Bareskrim Turun Tangan dan Dugaan Kejanggalan BAP

Tren
Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Pelaku Penyelundupan Orang Bermodus Iklan Lowker via TikTok Ditangkap di Surabaya, Ini Kronologinya

Tren
Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Apa yang Akan Terjadi Saat Berjalan Kaki 10.000 Langkah Per Hari Selama Sebulan?

Tren
3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

3 Manfaat Mengonsumsi Madu dan Teh Hijau, Baik bagi Penderita Diabetes

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 18-19 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan Lebat 17-18 Mei 2024 | Ikan Tinggi Purin Pantangan Penderita Asam Urat

Tren
Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Kondisi Geografis Mahakam Ulu, Tetangga IKN yang Dikepung Sungai dan Kini Darurat Banjir

Tren
Pesona Air Terjun

Pesona Air Terjun

Tren
Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Update Banjir Mahakam Ulu, Ratusan Orang Masih Mengungsi

Tren
Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Ribka Sugiarto Mundur dari Pelatnas, Kekasih Ungkap Alasannya

Tren
Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Ilmuwan Akhirnya Tahu Bagaimana Cara Orang Mesir Kuno Membangun Piramida

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com