Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Keracunan di AS Meningkat Setelah Trump Sebut Suntik Disinfektan Bisa Lawan Corona

Kompas.com - 27/04/2020, 14:33 WIB
Rizal Setyo Nugroho

Penulis

KOMPAS.com - Pusat Kontrol Racun di Kota New York melihat adanya lonjakan jumlah orang yang mengonsumsi pembersih rumah tangga dalam beberapa hari terakhir.

Kasus itu muncul setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebutkan bahwa suntik desinfektan kemungkinan dapat digunakan untuk melawan virus corona.

Naik dua kali lipat

National Public Radio (NPR) melaporkan sedikitnya 30 kasus keracunan dalam periode 18 jam yang berakhir pada pukul 3 sore pada hari Jumat (24/4/2020)

Jumlah tersebut lebih banyak lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan hanya 13 kasus untuk jangka waktu yang sama setahun yang lalu.

Baca juga: Trump Usulkan Suntik Disinfektan dan Sinar UV untuk Obati Covid-19

Dikutip dari Strait Times, Juru bicara Departemen Kesehatan dan Kebersihan Mental Pedro Frisneda menyebutkan, sembilan dari kasus terkait dengan paparan Lysol, produk pembersih dan pembunuh kuman.

Sementara 10 lainnya tentang keracunan pemutih, dan 11 adalah paparan pembersih rumah tangga lainnya.

Pernyataan sarkas

Sebelumnya pada jumpa pers hari Kamis, AFP melaporkan bahwa pemimpin AS Donald Trump mengatakan, dokter mungkin bisa mengobati orang yang terinfeksi virus corona dengan menyinari sinar ultraviolet di dalam tubuh mereka.

Selain itu juga bisa dilakukan dengan melakukan suntikan desinfektan rumah tangga ke dalam tubuh pasien.

"Adakah cara kita bisa melakukan sesuatu seperti itu, dengan menyuntikkan ke dalam atau hampir membersihkan? Karena Anda melihatnya terkena di paru-paru dan itu sangat banyak pada paru-paru," katanya.

Belakangan Trump mengatakan bahwa pernyataanya tentang disinfektan adalah ungkapan sarkas.

Baca juga: Jumlah Kematian akibat Corona di Dunia Capai 200.000, Tertinggi di AS

Laporan keracunan meningkat

NPR juga melaporkan bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah mencatat peningkatan panggilan orang yang memaparkan atau menelan pembersih dan disinfektan.

Menurut laporan CDC yang diposting online minggu ini, kasus-kasus pajanan terhadap desinfektan dan pembersih telah meningkat sebesar 20 persen antara Januari dan Maret tahun ini, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Kasus virus corona di AS mencapai 987.322 kasus positif. Sebanya 55.415 orang meninggal dan 118.781 orang dinyatakan sembuh. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com