Wojtyla diangkat menjadi Kardinal pada tahun 1967 dan mengambil risiko bekerja dan hidup sebagai imam Katolik di bawah rezim pemerintahan komunis yang tengah berkuasa di Polandia saat itu.
"Saya tidak takut dengan mereka. Merekalah yang takut kepada saya," kata Wojtyla saat ditanya soal perasaannya terhadap pemerintahan komunis.
Tidak banyak orang yang menyangka bahwa Wojtyla akan menjadi Paus berikutnya setelah Paus Yohanes Paulus I wafat pada tahun 1978, setelah 34 hari menjabat.
Wojtyla akhirnya terpilih setelah dewan konklaf melakukan tujuh putaran pemungutan suara dan menjadikan pria berusia 58 tahun itu sebagai Paus ke-264.
Baca juga: Bosnia Resmikan Patung Paus Yohanes Paulus II
Dia menjadi Paus non-Italia pertama dan termuda sejak 132 tahun terakhir.
Sebelum Wojtyla, Paus non-Italia terakhir adalah Paus Adrian VI asal Belanda yang menjabat pada tahun 1522-1523.
Paus Yohanes Paulus II adalah sosok konservatif. Selama masa kepausannya, Vatikan dengan teguh terus menentang komunisme dan perang, aborsi, penggunaan alat kontrasepsi, pemberlakuan hukuman mati serta menentang hubungan seks sesama jenis.
Paus Yohanes Paulus II juga menentang euthanasia, kloning manusia, dan riset sel punca.
Yohanes Paulus II juga dikenal sebagai Paus yang paling banyak melakukan kunjungan ke berbagai negara.
Selama masa kepausannya, dia telah mengunjungi 129 negara, termasuk kunjungannya ke Indonesia pada tahun 1989.
Kefasihannya berbicara dalam 8 bahasa (Polandia, Italia, Prancis, Jerman, Inggris, Spanyol, Portugal dan Latin) telah memudahkannya berkomunikasi saat melakukan perjalanan ke berbagai negara.
Paus Yohanes Paulus II juga dikenang karena upayanya untuk memperbaiki hubungan antara Gereja Katolik dengan agama Yahudi, Islam dan Gereja Ortodoks serta Gereja Anglikan.
Seperti diberitakan Kompas.com, 15 Februari 2020, pada 13 Mei 1981, Paus Yohanes Paulus II menjadi korban penembakan di Lapangan St.Petrus yang dilakukan oleh pria Turki bernama Mehmet Ali Agca.
Upaya pembunuhan itu gagal namun Paus harus dirawat di rumah sakit karena kondisinya yang kritis. Setelah sembuh Paus Yohanes Paulus II mengunjungi Ali Agca di penjara dan memaafkan perbuatan pria itu.
Baca juga: Kisah Pria Penembak Paus Yohanes Paulus II, Sempat Lega Sang Paus Masih Hidup
Berselang setahun, Paus Yohanes Paulus II nyaris menjadi korban pembunuhan lagi. Upaya kali ini dilakukan oleh seorang pastor radikal yang menentang reformasi Vatikan.