Pada tahun 2003, Vatikan membenarkan bahwa Paus Yohanes Paulus II mengidap parkinson.
Meskipun banyak yang meyakini bahwa Paus sudah mengidap parkinson sejak awal 1990-an.
Walaupun kondisi tubuhnya semakin sulit membuatnya berkomunikasi dan berjalan kaki.
Namun, saat itu Paus tetap melaksanakan tugas-tugasnya termasuk melakukan kunjungan ke berbagai negara di dunia.
Pada tahun-tahun terakhirnya, Paus Yohanes Paulus II terpaksa mendelegasikan sebagian tugasnya-tugasnya.
Meski demikian, dia masih kerap berbicara kepada umat Katolik melalui jendela kantornya di Vatikan.
Pada Februari 2005, Paus Yohanes Paulus II dirawat di rumah sakit akibat komplikasi penyakit yang dipicu oleh flu.
Dua bulan berselang, pada 2 April 2005, Paus Yohanes Paulus II wafat dalam usia 85 tahun.
Tahta Suci Vatikan kemudian diduduki oleh Josep Cardinal Ratzinger asal Jerman yang memilih nama Benediktus XVI yang kemudian memulai proses untuk menjadikan Paus Yohanes Paulus II sebagai seorang Santo.
Yohanes Paulus II dikenang karena upayanya untuk meruntuhkan komunisme juga sebagai Paus yang berupaya untuk membangun jembatan dengan agama lain.
Dia juga memohon maaf atas perilaku Gereja Katolik pada masa Perang Dunia II.
Baca juga: Polandia Buka Museum Paus Yohanes Paulus II
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.