Disebut Mirip Jeruk Bali, Berikut 5 Manfaat Grapefruit bagi Kesehatan

KOMPAS.com - Grapefruit adalah jenis jeruk besar dengan kulit berwarna oranye dan memiliki daging buah merah keunguan.

Meski secara harfiah grapefruit berarti buah anggur, buah ini tidak ada hubungannya sama sekali dengan anggur. Penampilannya justru lebih mirip dengan jeruk bali atau pomelo.

Dikutip dari laman Atlas Obscura, grapefruit adalah campuran antara jeruk bali, sebagai buah dasar, dan jeruk manis (yang merupakan campuran jeruk bali dan mandarin).

Diketahui, buah jeruk besar ini pertama kali ditemukan di Barbados, sekitar pertengahan tahun 1600-an.

Secara nutrisi, grapefruit kaya akan kandungan vitamin C-nya, dan termasuk dalam daftar buah sehat yang direkomendasikan.

Seperti buah lainnya, jenis buah jeruk besar ini juga menyediakan beberapa serat makanan. Dikutip dari Everyday Health, 1 cangkir porsi grapefruit merah muda dan merah mengandung:

Sejalan dengan itu, dilansir Healthline, berikut sejumlah manfaat grapefruit bagi kesehatan:

Mengonsumsi grapefruit secara teratur diketahui bermanfaat untuk sistem kekebalan tubuh Anda, berkat kandungan vitamin C-nya yang tinggi.

Vitamin C memiliki sifat antioksidan yang dikenal untuk melindungi sel-sel Anda dari bakteri dan virus berbahaya.

Banyak vitamin dan mineral lain yang ditemukan dalam grapefruit diketahui bermanfaat bagi kekebalan tubuh, termasuk vitamin A.

Grapefruit juga mengandung sedikit vitamin B, seng, tembaga, dan besi. Ini semua bekerja sama dalam tubuh untuk meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh.

2. Baik untuk menurunkan berat badan

Grapefruit memiliki beberapa sifat yang terkait dengan penurunan berat badan, terutama kandungan seratnya. Ini membantu meningkatkan rasa kenyang dan mengurangi asupan kalori.

Buah ini juga mengandung sedikit kalori dengan banyak air, yang merupakan karakteristik lain yang diketahui dapat membantu menurunkan berat badan.

Ini bukan berarti bahwa grapefruit dapat menghasilkan penurunan berat badan dengan sendirinya. Tetapi menjadikannya pendamping makanan yang seimbang dan bergizi terbukti bermanfaat.

Mengonsumsi grapefruit secara teratur berpotensi mencegah resistensi insulin, yang dapat menyebabkan diabetes, dengan cara membantu mengontrol kadar insulin.

Dalam sebuah penelitian, subjek yang mengonsumsi setengah grapefruit segar sebelum makan mengalami penurunan kadar insulin dan resistensi insulin yang signifikan, dibandingkan kelompok yang tidak mengonsumsinya.

Mengonsumsi buah secara utuh umumnya dikaitkan dengan kontrol gula darah yang lebih baik dan penurunan risiko diabetes tipe 2.

4. Mengurangi risiko batu ginjal

Mengonsumsi grapefruit dapat mengurangi risiko terkena batu ginjal, yang diakibatkan oleh penumpukan bahan limbah di ginjal.

Jenis batu ginjal yang paling umum adalah batu kalsium oksalat. Asam sitrat, asam organik yang ditemukan dalam grapefruit, diduga efektif mencegahnya.

Hal tersebut dilakukan dengan cara mengikat kalsium di ginjal dan membuangnya keluar dari tubuh Anda.

Selain itu, asam sitrat memiliki kemampuan untuk meningkatkan volume dan pH urine Anda, sehingga menghasilkan lingkungan yang berpotensi mencegah pembentukan batu ginjal.

Mengonsumsi grapefruit secara teratur diduga dapat meningkatkan kesehatan jantung dengan mengurangi faktor risiko, seperti tekanan darah tinggi dan kolesterol.

Dalam sebuah penelitian, orang yang makan grapefruit 3 kali sehari selama 6 minggu mengalami penurunan tekanan darah yang signifikan selama penelitian.

Efek ini kemungkinan disebabkan oleh nutrisi penting yang terkandung dalam grapefruit, yang berperan dalam menjaga agar jantung Anda berfungsi dengan baik.

Grapefruit cukup tinggi potasium, mineral yang bertanggung jawab untuk banyak aspek kesehatan jantung.

Serat dalam grapefruit juga dapat meningkatkan kesehatan jantung, mengingat asupan serat yang tinggi dikaitkan dengan penurunan tekanan darah dan kadar kolesterol.