Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jangan Mengonsumsi Daging Ayam Setiap Hari, Ini Bahayanya

Meski daging ayam adalah bahan makan yang paling fleksibel untuk diolah menjadi beragam jenis sajian, namun mengonsumsinya rutin setiap hari tak memberikan efek begitu baik untuk tubuh.

Banyak orang memilih menyimpan daging ayam mentah sebagai bahan makan harian karena berbagai poin plus yang dimiliki daging ini.

Selain fleksibel diolah menjadi apa saja, daging ayam juga lebih aman dikonsumsi oleh lintas usia karena mengandung protein tinggi namun rendah lemak, tak seperti daging merah atau daging sapi yang tinggi akan kandungan lemaknya.

Risiko terlalu sering makan daging ayam

Ada berbagai risiko yang akan Anda temui jika Anda nekad mengonsumsi daging ayam rutin setiap hari.

1. Kebanyakan protein

Risiko pertama adalah tubuh Anda akan kebanyakan kandungan protein. Ketika tubuh kelebihan asupan protein, maka tubuh akan otomatis menyimpan kelebihan protein ini menjadi lemak.

Hal ini tentu saja berujung pada kenaikan berat badan yang signifikan dan bisa menuju ke obesitas.

2. Risiko terkena gangguan jantung

Meski daging ayam rendah lemak, namun jika dikonsumsi terlalu sering tetap saja akan membuat Anda menumpuk terlalu banyak kolesterol di dalam tubuh.

Hal ini, berpotensi menganggu aliran darah dan mengusik kesehatan jantung Anda. Serangan jantung, bisa saja terjadi tiba-tiba tanpa ada gejala sedikitpun sebelumnya.

3. Berat badan tak ideal

Tentu saja berkat penumpukan lemak dan kolesterol yang terjadi setiap hari, Anda akan jauh dari berat badan ideal. 

Untuk menurunkan berat badan akibat tubuh terlalu banyak mengantongi kolesterol juga bukan perkara yang mudah.

Anda harus melalui proses panjang perubahan pola makan agar tubuh kembali ke berat badan ideal.

4. Risiko keracunan makanan

Meski bisa diolah menjadi sajian apa saja, namun tetap butuh ketelitian dalam mengolah daging ayam.

Daging ayam yang kurang mentah, atau sayuran yang bersenggolan dengan daging ayam yang belum dimasak, bisa membuka kemungkinan Anda terkontaminasi berbagai bakteri seperti salmonella atau campylobacter.

5. Risiko resisten terhadap antibiotik 

Dalam berbagai penelitian medis, ditemukan berbagai residu antibiotik dalam daging ayam mentah. Residu ini bisa berupa antibiotik jenis sulfa, oksitetrasiklin, tetrasiklin dan masih banyak lagi.

Beberapa peternak ayam memang menyuntikkan antibiotik ke tubuh hewan ternaknya untuk mendapatkan ayam-ayam yang lebih sehat dan layak jual.

Dengan terlalu sering mengonsumsi ayam yang mengandung residu antibiotik ini, Anda lama-kelamaan bisa resisten terhadap antibiotik.

Tentu saja hal ini berbahaya dan merugikan. Ketika suatu saat Anda terkena infeksi dan butuh antibiotik, maka segala jenis antibiotik tak ada yang bisa melawan penyakit Anda.

Cara terbaik mengonsumsi daging ayam

Dalam laman Times of India,  daging ayam sebenarnya memiliki berjuta manfaat untuk tubuh.

Pertama, daging ayam mengeluarkan tryptophan, asam amino yang bisa meningkatkan serotonin dalam otak. Asam amino ini bisa menyebabkan Anda lebih rileks dan bahagia sehingga bisa memperbaiki mood yang kurang baik.

Kedua, daging ayam juga juga sumber mineral alami yaitu selenium. Selenium adalah antioksidan alami yang bisa membantu tubuh Anda mengatasi berbagai gangguan penyakit karena penuaan.

Daging ayam juga kaya akan vitamin B3 yang bisa membantu tubuh mengubah karbohidrat menjadi energi, sehingga menghindari penumpukan kalori.

Berbagai manfaat yang dimiliki daging ayam akan menurun jika Anda salah dalam mengonsumsinya.

Jika Anda memang penggila daging ayam dan tak bosan mengonsumsinya setiap hari, cobalah untuk mengolahnya dengan cara dipanggang atau dibakar.

Kemudian jauhi pula bumbu penyedap yang bisa menambahkan kandungan lemak pada ayam, seperti butter, krim juga santan.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/22/100500165/jangan-mengonsumsi-daging-ayam-setiap-hari-ini-bahayanya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke