Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[HOAKS] Alat Tes Swab Dapat Meningkatkan Risiko Terkena Kanker

KOMPAS.com - Beredar informasi di media sosial Facebook yang mengklaim bahwa alat pengambilan sampel untuk tes swab Covid-19 disterilkan menggunakan zat kimia berbahaya.

Informasi itu mengatakan, alat pengambil sampel tes swab disterilkan menggunakan etilen oksida, yang salah satu efek sampingnya adalah menyebabkan kanker.

Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, klaim bahwa alat test swab menjadi berbahaya bagi manusia karena disterilkan menggunakan etilen oksida adalah tidak benar alias hoaks.

Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Inggris (DHSC) memastikan bahwa residu etilen oksida setelah sterilisasi pada alat pengambil sampel tes swab berada dalam batas aman.

Selain itu, Otoritas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat juga menyebut, etilen oksida adalah zat kimia yang biasa digunakan dalam mensterilkan peralatan medis.

Etilen oksida digunakan, karena merupakan zat yang paling efektif dalam mensterilkan peralatan medis, tanpa menimbulkan kerusakan pada alat yang disterilkan.

Narasi yang beredar

Diketahui, informasi tersebut disebarkan di Facebook oleh akun Mitja Pogorevc pada 28 Maret 2021.

Berikut narasi selengkapnya (diterjemahkan ke bahasa Indonesia):

"STERILE EO

Etilen oksida memiliki sifat karsinogenik genotoksik, selain memengaruhi kesuburan dan sistem saraf, sehingga menimbulkan risiko serius bagi kesehatan manusia, terutama jika terpapar berulang kali.

Sebagian besar data tentang efek etilen oksida pada kesehatan manusia sejauh ini diperoleh dari manusia yang terpapar melalui penghirupan, karena etilen oksida digunakan sebagai agen biosidal.

Ketersediaan zat ini lebih rendah setelah tertelan daripada jika terhirup, tetapi data tentang proporsi etilen oksida yang diserap setelah menelan tidak tersedia.

Dalam persiapan profil toksikologi untuk etilen oksida baru-baru ini, Badan Pendaftaran Zat dan Penyakit Beracun A.S. (ATSDR, 2020) memperkirakan bahwa skenario menelan etilen oksida melalui makanan, yang terbukti menjadi ancaman kesehatan yang serius kecil, kemungkinannya.

STERILE EO - berarti disterilkan dengan etilen oksida.

Ujung alat disemprot dengan etilen oksida untuk mensterilkannya.

Ini adalah bahan kimia yang merupakan penyebab kanker terbesar, menurut cancer-research.com

Ethylene oksida bersifat karsinogenik, penyebab kanker otak, kanker kelenjar getah bening, leukemia. Ini adalah salah satu bahan kimia paling berbahaya yang menyebabkan kanker!

Dan kemudian alat ini dimasukkan ke hidung setiap beberapa minggu, dan sampai ke otak?
Berbahaya untuk menghirup, dan mereka memasukkan alat dengan etilen oksida ke hidung ?!

Logo (STERILE EO) itu dicetak pada kotak dan kemasan untuk alat pengujian covid 19,"

Akun tersebut juga menyertakan gambar produk alat pengambil sampel tes swab.

Pada label kemasan, tertulis keterangan "Disposable sampling swab" atau alat pengambil sampel swab sekali pakai.

Terdapat pula logo STERILE EO pada kemasan tersebut.

Penelusuran Kompas.com

Kompas.com mencoba menelusuri kebenaran narasi tersebut dengan mengecek keaslian gambar yang disertakan.

Menggunakan tools pencarian gambar pada situs Yandex, ditemukan sejumlah gambar produk alat pengambil sampel tes swab yang juga dilengkapi dengan logo STERILE EO.

Mengutip laman STERIS AST, logo STERILE EO menunjukkan bahwa peralatan medis telah disterilkan menggunakan prosedur dan zat kimia etilen oksida.

STERIS AST merupakan kontraktor swasta bersertifikat FDA, yang menyediakan jasa sterilisasi peralatan medis, pengujian laboratorium, dan pengemasan produk alat-alat medis.

Kemudian, mengutip laman National Cancer Institute (NCI) Amerika Serikat, diketahui bahwa etilen oksida adalah zat kimia yang umum digunakan sebagai pestisida dan untuk sterilisasi.

Etilen oksida memiliki kemampuan untuk menghancurkan DNA, sehingga menjadi zat yang efektif untuk sterilisasi.

Mengutip laman FDA, untuk sterilisasi peralatan medis menggunakan etilen oksida, terdapat dua standar konsensus internasional, yakni ANSI AAMI ISO 11135: 2014 dan ANSI AAMI ISO 10993-7: 2008 (R) 2012.

Kedua standar tersebut menjelaskan cara mengembangkan, memvalidasi, dan mengontrol proses sterilisasi etilen oksida untuk perangkat medis.

Kedua standar itu juga mengatur batas residu etilen oksida dan etilen klorohidrin, yang tertinggal setelah peralatan medis disterilkan menggunakan etilen oksida.

Standar ini membantu memastikan tingkat etilen oksida pada perangkat medis berada dalam batas aman karena paparan jangka panjang terhadap etilen oksida telah dikaitkan dengan kanker.

Mengutip Reuters Fact Check, 27 Maret 2021, Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Inggris (DHSC) membantah bahwa etilen oksida pada alat pengambil sampel tes swab berbahaya bagi manusia.

"Ada laporan palsu bahwa pengujian yang akhir-akhir ini dilakukan dapat memberi Anda kanker. Tes cepat #COVID19 ini telah diuji secara ketat dan aman,"

"Alat tes swab disterilkan dengan etilen oksida untuk memastikannya aman digunakan. Ini (etilen oksida) adalah salah satu alat sterilisasi yang paling umum digunakan,"

Kesimpulan

Dari penelusuran tim Cek Fakta Kompas.com, klaim bahwa alat test swab menjadi berbahaya bagi manusia karena disterilkan menggunakan etilen oksida adalah tidak benar alias hoaks.

Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Inggris (DHSC) memastikan bahwa residu etilen oksida setelah sterilisasi pada alat pengambil sampel tes swab berada dalam batas aman.

Selain itu, Otoritas Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat juga menyebut, etilen oksida adalah zat kimia yang biasa digunakan dalam mensterilkan peralatan medis.

Etilen oksida digunakan, karena merupakan zat yang paling efektif dalam mensterilkan peralatan medis, tanpa menimbulkan kerusakan pada alat yang disterilkan.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/04/13/093100465/hoaks-alat-tes-swab-dapat-meningkatkan-risiko-terkena-kanker

Terkini Lainnya

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk Jalur Busway, Bisa Didenda Rp 50 Juta

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk Jalur Busway, Bisa Didenda Rp 50 Juta

Tren
Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Mirip di Taiwan, Sidang Paripurna Indonesia Juga Pernah Ricuh hingga Terjadi Insiden Palu Hilang

Tren
5 Temuan TNI AL soal Kasus Kematian Lettu Eko Damara

5 Temuan TNI AL soal Kasus Kematian Lettu Eko Damara

Tren
35 Ucapan dan Twibbon Hari Waisak 23 Mei 2024

35 Ucapan dan Twibbon Hari Waisak 23 Mei 2024

Tren
Rombongan Presiden Iran Ini Sempat Hidup Sejam Usai Helikopter Jatuh

Rombongan Presiden Iran Ini Sempat Hidup Sejam Usai Helikopter Jatuh

Tren
Mei Diklaim Bulan Terlama dan Bulan Saat Uang Habis-habisan, Apa Penyebabnya?

Mei Diklaim Bulan Terlama dan Bulan Saat Uang Habis-habisan, Apa Penyebabnya?

Tren
Pendaftaran Akun PPDB DKI Jakarta 2024 Dibuka, Klik Sidanira.jakarta.go.id

Pendaftaran Akun PPDB DKI Jakarta 2024 Dibuka, Klik Sidanira.jakarta.go.id

Tren
13 Manfaat Daun Kelor, Ampuh Kontrol Gula Darah dan Atasi Kolesterol

13 Manfaat Daun Kelor, Ampuh Kontrol Gula Darah dan Atasi Kolesterol

Tren
Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Pekerja yang Terkena PHK Masih Menerima Manfaat JKN Selama 6 Bulan, Ini Syaratnya

Tren
Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Embun Upas Akan Muncul Kembali di Dieng, Kapan Terjadi?

Tren
Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Apa Itu Mahkamah Pidana Internasional (ICC)? Berikut Tugas dan Wewenangnya

Tren
ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

ICC Ajukan Surat Penangkapan Pimpinan Israel dan Hamas, Peluang Netanyahu Ditahan?

Tren
Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Ali Bagheri, Diplomat Ulung dan Pengkritik Keras Barat yang Kini Menjabat sebagai Menlu Iran

Tren
Cerita di Balik Jasa 'Santo Suruh' yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Cerita di Balik Jasa "Santo Suruh" yang Mau Disuruh Apa Saja, dari Jemput Anak Main juga Kubur Ari-ari

Tren
Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Suhu Udara Capai 50 Derajat Celsius, Ini Imbauan bagi Jemaah Haji yang Tiba di Makkah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke