Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Rengat 5 Januari 1949

Kompas.com - 12/10/2023, 21:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

Setelah merebut kota, pasukan Belanda menjarah, melakukan pemerkosaan, menangkap, dan mengeksekusi semua orang yang dicurigai sebagai pegawai negeri sipil, para gerilyawan TNI, hingga warga biasa, tanpa pengadilan.

Mayat-mayat mereka banyak yang dibuang ke Sungai Indragiri.

Ada pula warga yang berhasil menyelamatkan diri dengan cara bergerilya menyusuri sungai dan hutan, seperti Wasmad.

Namun, Wasmad akhirnya tertangkap pada 11 Januari 1949.

Baca juga: Tragedi Kebakaran Mal Klender 1998

Korban Tragedi Rengat 5 Januari 1949

Beberapa sumber menyajikan angka berbeda terkait jumlah korban Tragedi Rengat 5 Januari 1949.

Sejarawan Universitas Amsterdam, Anne Lot-Hoek, menyebut sumber Indonesia dan masyarakat yang menjadi saksi hidup menyebut korban tragedi Rengat mencapai 1.500 sampai 2.000 orang, termasuk perempuan dan anak-anak.

Sementara dokumentasi Belanda dalam Memorandum Excessennota (Nota Ekses) tahun 1969 meyakini keseluruhan korban berjumlah 80 orang.

Angka tersebut didapat dari hasil penyelidikan pemerintah sipil Belanda melalui Keresidenan Riau.

Salah satu korban tewas dari Tragedi Rengat 5 Januari 1949 adalah ayah dari penyair terkenal, Chairil Anwar.

Sedangkan para tawanan, seperti halnya Wasmad, baru dibebaskan Belanda pada 27 Desember 1949, menjelang penyerahan kedaulatan Belanda kepada Pemerintah Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com