Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Sampit: Konflik Berdarah antara Suku Dayak dan Madura

Kompas.com - 29/08/2023, 17:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahun 2001 akan selalu diingat sebagai masa kelam dalam sejarah Indonesia, khususnya untuk Kota Sampit di Pulau Kalimantan.

Pada tahun itu, terjadi konflik berdarah antara masyarakat Suku Dayak dan Madura. Tragedi ini kemudian juga dikenal sebagai Konflik Sampit.

Sebelum tragedi berdarah itu pecah, konflik antara kedua suku sebenarnya telah terjadi sejak lama.

Perpecahan antara Suku Dayak dan Madura kemudian memunculkan gelombang kekerasan yang meresap ke dalam setiap aspek kehidupan masyarakat Kota Sampit.

Berikut ini sekilas sejarah Konflik Sampit.

Baca juga: Kronologi Konflik Sampit

Latar belakang Konflik Sampit

Latar belakang tragedi di Sampit mencakup sejarah panjang ketegangan dan perselisihan antara Suku Dayak dan Madura.

Tanda-tanda ketidakharmonisan antara kedua kelompok ini sebenarnya telah muncul sejak 1972.

Ketidakharmonisan tersebut kemudian menciptakan perasaan ketidakpuasan serta dendam yang tumbuh seiring waktu di antara Suku Dayak dan Madura. 

Disebutkan bahwa terdapat tindakan-tindakan brutal yang telah dilakukan oleh warga Madura terhadap Suku Dayak.

Pada 1972, seorang gadis Dayak dikabarkan menjadi korban pemerkosaan oleh orang Madura di Palangka Raya.

Kejadian ini pun menimbulkan dendam yang mendalam bagi Suku Dayak terhadap masyarakat Suku Madura yang tinggal di Kalimantan.

Lalu, pada 1982, muncul sebuah kasus pembunuhan oleh orang bersuku Madura.

Kasus ini tidak mendapatkan penyelesaian yang memuaskan sehingga meninggalkan luka emosional yang dalam bagi Suku Dayak.

Kasus-kasus kekerasan tersebut kemudian menyulut perasaan ketidakpuasan yang berkepanjangan, lalu memicu pertumbuhan dendam dan permusuhan antara dua kelompok ini.

Selain itu, penyebab Konflik Sampit juga berasal dari persaingan yang semakin intens antara warga Madura dan Suku Dayak di kota itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com