Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Konflik Sampit

Kompas.com - 17/06/2023, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pada awal Februari 2001, terjadi sebuah kerusuhan antaretnis di Sampit, atau yang dikenal sebagai Konflik Sampit.

Konflik ini terjadi di Kota Sampit, Kalimantan Tengah, yang kemudian meluas hingga ke seluruh provinsi, termasuk ibu kota Palangka Raya.

Konflik Sampit terjadi antara suku Dayak asli dengan warga migran Madura.

Pada saat itu, para transmigran asal Madura membentuk 21 persen populasi Kalimantan Tengah.

Akibatnya, warga Kalimantan Tengah merasa tidak puas dan merasa disaingi oleh Madura.

Kondisi inilah yang kemudian memicu terjadinya Konflik Sampit.

Baca juga: Konflik Sampit: Latar Belakang, Konflik, dan Penyelesaian

Kronologi

Penduduk Madura pertama kali datang ke Kalimantan Tengah pada 1930 di bawah program transmigrasi yang dicanangkan pemerintah kolonial Belanda.

Hingga tahun 2000, transmigran asal Madura diketahui telah membentuk sebesar 21 persen populasi Kalimantan Tengah.

Menyadari hal ini, suku Dayak pun merasa tidak puas dengan persaingan yang terus datang dari pihak Madura.

Terlebih lagi, hukum baru juga memungkinkan warga Madura mendapat kontrol terhadap banyak industri komersial di bawah Provinsi Kalimantan Tengah, seperti perkayuan, penambangan, dan perkebunan.

Hal inilah yang memicu terjadinya permasalahan ekonomi yang kemudian membesar hingga menjadi sebuah kerusuhan.

Kerusuhan yang terjadi diawali dengan serangan pembakaran rumah Dayak.

Menurut rumor yang beredar, warga Madura yang menjadi pelaku di balik peristiwa pembakaran rumah itu.

Alhasil, warga Dayak melakukan aksi balas dendam dengan membakar rumah-rumah orang Madura.

Kondisi kemudian semakin diperparah dengan perbedaan kebiasaan dan kebudayaan antara Dayak dan Madura.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com