Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peranan Achmad Soebardjo dalam Peristiwa Rengasdengklok

Kompas.com - 14/06/2023, 17:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Silang pendapat antara golongan tua dan golongan muda mengenai pelaksanaan proklamasi kemerdekaan Indonesia berujung pada Peristiwa Rengasdengklok.

Peristiwa Rengasdengklok merupakan peristiwa penculikan terhadap Soekarno dan Hatta pada 16 Agustus 1945.

Saat itu, Soekarno dan Hatta dibawa oleh para tokoh golongan muda ke Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat, agar terhindar dari pengaruh Jepang dan mau segera mengumumkan kemerdekaan Indonesia.

Peristiwa tersebut melibatkan banyak tokoh, salah satunya Achmad Soebardjo, yang berperan sebagai penengah.

Bagaimana peran Achmad Soebardjo dalam upaya menengahi perbedaan pendapat di kalangan pemuda dan golongan orang tua?

Baca juga: Peran Achmad Soebardjo dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Peran Achmad Soebardjo dalam Peristiwa Rengasdengklok

Peranan Mr. Achmad Soebardjo dalam Peristiwa Rengasdengklok adalah menengahi perbedaan pendapat di kalangan pemuda dan golongan tua.

Pada 15 Agustus 1945, Jepang secara lisan menyatakan menyerah kepada Sekutu dalam pertarungan Perang Dunia II.

Berita tentang menyerahnya Jepang didengar oleh para tokoh pemuda Indonesia, yang segera menemui Soekarno dan Mohammad Hatta.

Golongan muda ingin proklamasi kemerdekaan Indonesia segera dikumandangkan, menyusul menyerahnya Jepang.

Namun, Soekarno-Hatta menolak, dengan alasan akan bermusyawarah dulu dengan anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Baca juga: Siapa Penengah Golongan Tua dan Muda dalam Peristiwa Rengasdengklok?

Golongan tua, yang terdiri atas Soekarno, Hatta, Achmad Soebardjo, ingin tetap berhati-hati sehingga akan menyesuaikan dengan janji Jepang.

Tidak puas dengan keputusan golongan tua, golongan muda yang terdiri dari Sukarno, Chaerul Saleh, Wikana, dan lain-lain, mengadakan rapat sendiri.

Dari rapat tersebut diputuskan bahwa mereka akan membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok agar terhindar dari pengaruh Jepang dan bisa didesak untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Pada 16 Agustus 1945 pukul 04.00 pagi, golongan muda membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok.

Ketika di Rengasdengklok, Soekarno-Hatta tetap pada pendiriannya, yang menyebabkan ketegangan terus berlangsung.

Baca juga: Peran Para Tokoh yang Terlibat dalam Peristiwa Rengasdengklok

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com