Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa yang Menembak Jenderal Mallaby?

Kompas.com - 14/07/2023, 07:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber JSTOR

KOMPAS.com - Brigadir Aubertin Walter Sothern Mallaby atau lebih akrab disebut Jenderal Mallaby adalah seorang perwira Angkatan Darat India Britania.

Jenderal Mallaby tewas akibat ditembak dalam Pertempuran Surabaya pada 30 Oktober 1945.

Kejadian ini sontak menyulut kemarahan Sekutu dan mereka memberi ultimatum agar rakyat Surabaya segera menyerah.

Lantas, siapa yang menembak Jenderal Mallaby?

Baca juga: Kronologi Pertempuran Surabaya

Misteri sosok yang menembak Jenderal Mallaby

Terjadinya Pertempuran Surabyaa dilatarbelakangi oleh kedatangan pasukan Sekutu yang tergabung dalam Allied Forces Netherland East Indies (NICA) pada 25 Oktober 1945.

Pasukan Sekutu dipimpin oleh Jenderal Mallaby yang saat itu langsung menuju ke Surabaya, Jawa Timur dan mendirikan pos-pos pertahanan.

Pada 27 Oktober 1945, pasukan Sekutu menyerbu penjara dan membebaskan para tawanan perwira sekutu yang ditahan oleh Indonesia.

Setelah itu, pasukan Sekutu mulai mendirikan pertahanan di tempat-tempat penting, seperti di lapangan terbang, kantor radio, gedung internatio, dan pusat kereta api.

Rakyat Indonesia juga diminta untuk segera menyerahkan senjata kepada pasukan Sekutu.

Akan tetapi, rakyat Surabaya menolak menyerah terhadap Sekutu.

Pada 28 Oktober 1945, pasukan Indonesia yang dipimpin oleh Bung Tomo mulai menyerang pos-pos pertahanan milik Sekutu.

Berdasarkan dari artikel yang dibuat oleh Dr. Roeslan Abdulgani, Surabaia Post, antara 25 Oktober dan 9 November 1973, bertajuk Seratus Hari di Surabaia yang Menggemparkan Indonesia, diceritakan tentang bagaimana Jenderal Mallaby tewas pada hari itu.

Pada Selasa malam tanggal 30 Oktober 1945, di dekat Jembatan Merah, Surabaya, Jawa Timur, Jenderal Mallaby tewas akibat ditembak.

Konon, sewaktu pertempuran sedang berlangsung, sejumlah pemuda Indonesia melihat Jenderal Mallaby masih dalam keadaan hidup.

Lalu, terlihat dua pemuda Indonesia menjauh untuk saling berdiskusi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ide-ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

7 Organisasi Persyarikatan Muhammadiyah

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com