Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Siapa yang Menembak Jenderal Mallaby?

Jenderal Mallaby tewas akibat ditembak dalam Pertempuran Surabaya pada 30 Oktober 1945.

Kejadian ini sontak menyulut kemarahan Sekutu dan mereka memberi ultimatum agar rakyat Surabaya segera menyerah.

Lantas, siapa yang menembak Jenderal Mallaby?

Misteri sosok yang menembak Jenderal Mallaby

Terjadinya Pertempuran Surabyaa dilatarbelakangi oleh kedatangan pasukan Sekutu yang tergabung dalam Allied Forces Netherland East Indies (NICA) pada 25 Oktober 1945.

Pasukan Sekutu dipimpin oleh Jenderal Mallaby yang saat itu langsung menuju ke Surabaya, Jawa Timur dan mendirikan pos-pos pertahanan.

Pada 27 Oktober 1945, pasukan Sekutu menyerbu penjara dan membebaskan para tawanan perwira sekutu yang ditahan oleh Indonesia.

Setelah itu, pasukan Sekutu mulai mendirikan pertahanan di tempat-tempat penting, seperti di lapangan terbang, kantor radio, gedung internatio, dan pusat kereta api.

Rakyat Indonesia juga diminta untuk segera menyerahkan senjata kepada pasukan Sekutu.

Akan tetapi, rakyat Surabaya menolak menyerah terhadap Sekutu.

Pada 28 Oktober 1945, pasukan Indonesia yang dipimpin oleh Bung Tomo mulai menyerang pos-pos pertahanan milik Sekutu.

Berdasarkan dari artikel yang dibuat oleh Dr. Roeslan Abdulgani, Surabaia Post, antara 25 Oktober dan 9 November 1973, bertajuk Seratus Hari di Surabaia yang Menggemparkan Indonesia, diceritakan tentang bagaimana Jenderal Mallaby tewas pada hari itu.

Pada Selasa malam tanggal 30 Oktober 1945, di dekat Jembatan Merah, Surabaya, Jawa Timur, Jenderal Mallaby tewas akibat ditembak.

Konon, sewaktu pertempuran sedang berlangsung, sejumlah pemuda Indonesia melihat Jenderal Mallaby masih dalam keadaan hidup.

Lalu, terlihat dua pemuda Indonesia menjauh untuk saling berdiskusi.

Kemudian salah satu dari mereka pergi ke tempat Jenderal Mallaby berada dan langsung menembaknya.

Lebih lanjut, dalam Artikel 8, Abdulgani menyampaikan cerita dari hasil wawancaranya dengan Kundan dan Muhammad, dua penduduk di Surabaya yang berada di tempat kejadian hari itu.

Kundan mengatakan bahwa pada saat itu ia sedang berdiri di dekat mobil milik Jenderal Mallaby saat ia mendengar Mallaby memerintahkan Kapten Shaw pergi untuk masuk ke dalam gedung, tunggu selama 10 menit, dan jika kerusuhan belum mereda, mereka diperbolehkan untuk menembak.

Menurut penuturan Kundan, pada saat itu Kapten Shaw menanggapi perintah Mallaby dengan mengatakan bahwa kondisi ini akan sangat berbahaya bagi Jenderal Mallaby.

Namun, Jenderal Mallaby tetap mempertahankan perintahnya dengan alasan tidak mau menyerah kepada penduduk Surabaya.

Akan tetapi, versi ini ditentang oleh laporan yang ditulis Kapten Smith.

Dalam laporannya yang ditulis tanggal 20 Februari 1974, dikatakan bahwa ia tidak pernah mendengar perintah tersebut.

Pasalnya, menurut laporan yang dibuat Kapten Smith, pada waktu itu Jenderal Mallaby meminta agar penduduk Surabaya bersedia untuk menyerahkan senjata mereka dan menghentikan serangan.

Kapten Smith tidak pernah mendengar Jenderal Mallaby memerintah pasukannya untuk menembak.

Namun, terlepas dari beragam versi yang mencuat, sampai saat ini, siapa pembunuh Jenderal Mallaby masih menjadi misteri.

Kabarnya, identitas sang pelaku hanya diketahui oleh sejumlah tokoh republik papan atas, seperti Doel Arnowo dan Roeslan Abdulgani.

Pada 1970, Doel Arnowo pernah mengatakan bahwa pembunuh Jenderal Mallaby adalah seorang republikan muda, tetapi namanya tidak disebutkan.

Namun, berpuluh-puluh tahun kemudian, mencuat sebuah kabar dari seorang warga setempat bernama Muhammad Chotib, membeberkan cerita bahwa mendiang ayahnya, Abdul Aziz alias Endog adalah pembunuh Jenderal Mallaby.

Hal serupa juga dikatakan oleh seorang sejarawan lokal Surabaya bernama Ady Erlianto.

Kemungkinan Abdul Aziz sebagai pembunuh Jenderal Mallaby tinggi, karena klaim tersebut juga didukung oleh kesaksian terakhir yang berada di lokasi pembunuhan, seorang jurnalis Republik keturunan Arab bernama Amak Altuwy.

Akan tetapi, berita ini masih belum bisa dipastikan kebenarannya.

Referensi:

  • Parrott, J.G.A. (1975). Who Killed Brigadier Mallaby?. Cornel University Press.
 

https://www.kompas.com/stori/read/2023/07/14/070000479/siapa-yang-menembak-jenderal-mallaby-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke