Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Hotel Yamato, Perobekan Bendera Belanda di Surabaya

Kompas.com - 31/07/2021, 17:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Insiden Hotel Yamato adalah peristiwa perobekan warna biru pada bendera Belanda yang berkibar di Hotel Yamato, Surabaya pada 19 September 1965. 

Peristiwa ini terjadi akibat gagalnya perundingan antara Soedirman (residen Surabaya) dan WVC Ploegman untuk menurunkan bendera Belanda triwarna (merah, putih, biru). 

Massa di luar hotel yang mengetahui situasi perundingan tidak berjalan baik segera mendobrak masuk ke Hotel Yamato.

Sebagian pemuda berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda.

Hariyono yang awalnya bersama Soedirman, kembali ke dalam hotel dan ikut memanjat tiang bendera bersama Kusno Wibowo.

Keduanya berhasil menurunkan bendera Belanda, merobek bagian birunya, dan mengereknya kembali ke puncak tiang (bendera merah putih). 

Baca juga: Bangsa Viking: Asal-usul, Kebudayaan, Penjarahan, dan Kehancuran

Kronologi

Pascakemerdekaan Indonesia, Soekarno mengeluarkan maklumat pada 31 Agustus 1945. 

Maklumat tersebut menetapkan bahwa mulai 1 September 1945, bendera nasional Sang Merah Putih dikibarkan secara terus-menerus di seluruh wilayah Indonesia. 

Setelah itu, pada 18 September 1945, datanglah di Surabaya para opsir Sekutu dan Belanda dari Allief Forces Netherlands East Indies (AFNEI) bersama-sama Palang Merah Jakarta.

Rombongan sekutu ini kemudian ditempatkan di Hotel Yamato, Jalan Tunjungan 65, Surabaya. 

Sejak saat itu, Hotel Yamato dijadikan markas Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees atau Bantuan Rehabilitasi untuk Tawanan Perang dan Interniran. 

Kemudian, tanggal 19 September 1945, pukul 21.00, sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan WVC Ploegman mengibarkan bendera Belanda (merah, putih, dan biru). 

Hal tersebut dilakukan tanpa persetujuan pemerintah daerah Surabaya. 

Keesokan harinya, para pemuda Surabaya melihat bendera tersebut. Mereka merasa marah, karena menganggap Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia. 

Belanda juga dianggap melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlangsung di Surabaya. 

Halaman:
Sumber Kompas.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com