Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Nama Pramuka pada Masa Penjajahan?

Kompas.com - 13/07/2023, 11:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Gerakan Pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal yang mengajarkan tentang ilmu kepanduan di Indonesia.

Kata Pramuka merupakan singkatan dari Praja Muda Karana yang memiliki arti orang muda yang suka berkarya.

Sejarah gerakan Pramuka di Indonesia dimulai sejak tahun 1912, atau pada masa penjajahan Belanda.

Akan tetapi, pada masa kolonial belum ada nama Pramuka. Lantas, apa nama sebutan Pramuka pertama kali di Indonesia?

Baca juga: Kapan Gerakan Pramuka di Indonesia Dimulai?

Nama Pramuka sebelum Indonesia merdeka

Nama Pramuka pada masa penjajahan Belanda adalah padvinder.

Sebelum dinamai Pramuka, gerakan kepanduan di Indonesia melewati sejarah panjang yang dimulai pada 1912.

Gerakan kepanduan di Indonesia muncul pada 1912, sebagai cabang dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO).

Nederlandsche Padvinders Organisatie atau dalam Bahasa Inggris disebut Netherlands Pathfinder Organisation, adalah organisasi kepanduan Belanda yang pertama.

Istilah lain padvindery atau padvinders adalah gerakan pembinaan pemuda atau kepanduan.

Pada 1914, cabang NPO berdiri sendiri, yang kemudian dinamai Vereeniging Nederlandsch Indische Padvinders (NIPV) atau Perhimpunan Pandu Hindia Belanda.

NIPV adalah organisasi kepanduan pertama di Indonesia, yang mayoritas anggotanya merupakan keturunan Belanda.

Baca juga: Siapa Nama Bapak Pandu Dunia?

Sejak berdirinya NIPV, di Indonesia muncul banyak gerakan kepanduan yang digunakan oleh para pejuang kemerdekaan untuk meningkatkan semangat persatuan bangsa Indonesia.

Beberapa organisasi kepanduan yang didirikan saat itu di antaranya, Javaansche Padvinders-Organisatie (JPO), Padvinder Muhammadiyah (Hizbul Wathan), Nationale Padvinderij, Indonesisch Nationale Padvinders Organisatie, Jong Java Padvindery (JJP), Nationale Islamitsche Padvindery (NATIPIJ), Sarekat Islam Afdeling Padvindery (SIAP), Padvinders Organisatie Pasundan, dan masih banyak lainnya.

Bahkan karena fenomena organisasi kepanduan semakin menjamur, Belanda melarang keberadaan organisasi kepanduan di luar miliknya yang memakai istilah padvinders atau padvinderij.

Menanggapi larangan tersebut, Agus Salim mengusulkan agar istilah padvinders diganti dengan pandu (penunjuk jalan) dan padvinderij diganti kepanduan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com