Hingga pada masa pendudukan Jepang, Tolitoli tetap eksis sebagai kerajaan, namun kekuasaannya tidak seleluasa seperti sebelumnya.
Pasca-kemerdekaan Indonesia, Tolitoli masih menerapkan sistem pemerintahan tradisionalnya di bawah pimpinan Raja Haji Muhammad Saleh Bantilan.
Akan tetapi raja kala itu sudah menua sehingga beberapa aspek pemerintahan dipegang oleh orang-orang yang ditunjuk oleh raja.
Hingga wafatnya Raja Haji Muhammad Saleh Bantilan pada 1956, wilayah Tolitoli masih menjadi wilayah Swapraja yang berdasarkan pemerintahan tradisional Tolitoli.
Status wilayah sebagai Swaparaja ini secara resmi dihapus oleh pemerintah Indonesia melalui Undang-Undang No.29 tahun 1959 dan menjadi sebuah Kabupaten Buol Tolitoli.
Meskipun daerah Tolitoli telah menjadi kabupaten, Kerajaan Tolitoli tetap eksis walaupun secara resmi tidak memegang jalannya pemerintahan. Hingga saat ini, raja terakhir yang memimpin Tolitoli adalah Saleh Bantilan yang dinobatkan pada tahun 2017 silam.
Baca juga: Pertempuran yang Terjadi Setelah Proklamasi Kemerdekaan
Referensi: