Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbedaan Kerajaan dan Kesultanan

Kompas.com - 02/11/2022, 17:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Istilah kesultanan dan kerajaan tentu sudah tidak asing lagi terdengar di telinga masyarakat.

Kesultanan dan kerajaan adalah salah dua bentuk pemerintahan tertua yang kerap disamaartikan.

Akan tetapi, meskipun bentuk pemerintahan tersebut memiliki cukup banyak kesamaan, baik kesultanan dan kerajaan tetap memiliki perbedaan.

Lalu, apa perbedaan kerajaan dan kesultanan?

Baca juga: Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

Kerajaan

Seperti sebutannya, kerajaan adalah sebuah pemerintahan yang dipimpin oleh raja atau ratu, yang mewarisi takhtanya melalui kelahiran atau pernikahan.

Pada dasarnya, kerajaan membawahi wilayah yang tidak begitu besar, seperti negara, kota, atau provinsi.

Negara, kota, atau provinsi tersebut akan dipimpin oleh pejabat yang bergelar adipati, seseorang yang wajib melapor kepada raja.

Tugas dari penguasa kerajaan adalah melindungi rakyatnya. Sebagai imbalan, rakyat harus membayar pajak kepada raja.

Selain itu, rakyat juga diwajibkan mematuhi segala aturan yang sudah ditetapkan oleh kerajaan.

Dulu, kerajaan identik denagn bentuk pemerintahan yang absolut (mutlak), tetapi sekarang sudah tidak lagi.

Bentuk pemerintahan kerajaan sekarang ini adalah monarki konstitusional, yang artinya kekuasaan raja atau ratu dibatasi oleh sebuah konstitusi.

Contohnya kerajaan di Inggris, di mana Raja Charles III berperan sebagai kepala negara, tetapi pemerintahan dijalankan oleh perdana menteri dan parlemen.

Baca juga: Sejarah Kerajaan Inggris

Kesultanan

Kesultanan adalah sebuah wilayah kekuasaan yang dikuasai oleh seorang bergelar sultan dan identik dengan penguasa beragama Islam.

Pemimpin kesultanan disebut dengan sultan, sedangkan semua rakyatnya harus patuh dan tunduk pada perintah dan setiap aturan kesultanan.

Perbedaan kesultanan dan kerajaan dapat dilihat dari gelar yang disandang pemimpinnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com