KOMPAS.com - Edward VIII merupakan Raja Inggris periode 20 Januari 1936 sampai 11 Desember 1936.
Ia dikenal sebagai Raja Inggris pertama yang turun takhta secara suka rela, setelah memerintah selama kurang dari satu tahun.
Langkah itu diambil Edward VIII setelah Pemerintah Inggris Raya, publik, dan Gereja Inggris, mengutuk keputusannya menikahi janda sekaligus sosialita asal Amerika Serikat, Wallis Warfield Simpson.
Pada saat melepaskan gelar Raja Inggris, Edward VIII sempat menyampaikan pidato yang menyatakan bahwa ia tidak sanggup memikul beban tanggung jawab yang berat dan melaksanakan tugas-tugas raja tanpa bantuan serta dukungan perempuan yang dicintainya.
Berikut kisah Raja Edward VIII.
Baca juga: Egbert, Raja Pertama Inggris di Kerajaan Wessex
Raja Edward VIII lahir pada 23 Juni 1894 dengan nama Edward Albert Christian George Andrew Patrick David.
Ia adalah putra tertua dari Raja George V, yang memerintah Inggris Raya antara 1910-1936.
Pada ulang tahunnya yang ke-16, tepatnya tujuh minggu setelah sang ayah naik takhta, Edward VIII resmi menjadi Pangeran Wales.
Edward VIII sempat bertugas di Angkatan Darat Inggris selama Perang Dunia I. Ia juga melakukan beberapa tugas kerajaan di luar negeri atas nama sang ayah.
Ketika Raja George V meninggal pada 1936, Edward VIII menjadi ahli waris takhta dan resmi menyandang gelar Raja Inggris pada 20 Januari 1936.
Saat itu, meski usianya telah menyentuh 42 tahun, Raja Edward VIII belum menikah.
Baca juga: Lady Jane Grey, Ratu Inggris yang Hanya Berkuasa 9 Hari
Sekitar dua tahun sebelum penobatannya sebagai raja, Edward VIII diketahui jatuh cinta dengan Wallis Warfield Simpson.
Wallis Warfield Simpson adalah sosialita asal Amerika yang pernah bercerai satu kali dan tengah dalam proses bercerai dengan suami keduanya.
Latar belakang Wallis Warfield Simpson itulah yang membuat keluarga kerajaan menentang perasaan Edward VIII.
Sebelum naik takhta, Edward VIII telah berniat menikahi Wallis Warfield Simpson pada 1936.