Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biografi Slamet Abdul Sjukur, Pelopor Musik Kontemporer Indonesia

Kompas.com - 10/09/2022, 17:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Slamet Abdul Sjukur adalah seorang komponis yang disebut-sebut sebagai pelopor musik kontemporer Indonesia.

Sebagai sosok yang tertarik terhadap musik sejak kecil, Slamet menekuni minatnya dan mendedikasikan waktunya untuk kemajuan musik Tanah Air.

Selain mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Indonesia, karya-karya Slamet Abdul Sjukur sangat diapresiasi di mancanegara, khususnya di Eropa.

Berikut biografi Slamet Abdul Sjukur.

Baca juga: Biografi M Mashabi, Perintis Musik Dangdut

Lahir di Surabaya

Slamet Abdul Sjukur lahir di Surabaya pada 20 Juni 1935, dari pasangan Abdul Sjukur dan Canna.

Saat kecil, Slamet sering diolok-olok karena terdapat kelainan pada kakinya yang membuatnya tidak dapat berjalan normal.

Sebagai pelipur lara, sang nenek yang bernama Buyuti berbagi kesukaannya terhadap musik.

Slamet sering diajak neneknya untuk menikmati permainan piano tetangganya yang berkebangsaan Belanda dan menghadiri berbagai pergelaran musik.

Dari situlah, ketertarikannya terhadap dunia musik terus tumbuh.

Baca juga: Britpop, Masa Kejayaan Musik Rock Inggris

Pendidikan musik Slamet Abdul Sjukur

Di usia tujuh tahun, Slamet Abdul Sjukur mulai belajar piano setelah mendapatkan hadiah dari orang tuanya.

Ia belajar piano secara privat dari guru pribumi dan beberapa guru berkebangsaan Eropa.

Oleh gurunya yang berkebangsaan Swiss, Josep Bordmer, Slamet dikenalkan pada musik Perancis dan Spanyol.

Bordmer juga menjadi sosok penting yang mendukung pendidikan musik Slamet Abdul Sjukur, baik ketika di dalam negeri maupun ketika mengejar pendidikan musik hingga ke Perancis.

Pada 1962, Slamet berangkat untuk belajar di Paris setelah mendapatkan beasiswa dari Kedutaan Besar Perancis di Jakarta.

Selama 14 tahun di Perancis, Slamet belajar analisis di Conservatoire National Superieur de Musique dan belajar komposisi di Ecole Normale de Musique de Paris.

Baca juga: Bahder Djohan, Perintis Palang Merah Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com