Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Jawa Timur

Kompas.com - 03/05/2024, 17:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada 17 Agustus 1945 pukul 10.00 WIB, Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta.

Setelah itu, dimulailah penyebaran berita proklamasi kemerdekaan Indonesia ke berbagai wilayah, termasuk ke Jawa Timur.

Proses penyebaran berita proklamasi kemerdekaan Indonesia yang dilakukan oleh rakyat Jawa Timur sempat terhambat karena adanya gangguan dari pihak tentara Jepang.

Bahkan akibat aksi-aksi Jepang, masyarakat di beberapa daerah Jawa Timur sempat meragukan kebenaran berita proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Berikut ini proses penyebaran berita proklamasi kemerdekaan Indonesia di Jawa Timur.

Baca juga: Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sulawesi

Penyebaran berita proklamasi di Jawa Timur

Di Surabaya, berita proklamasi kemerdekaan Indonesia disebarkan melalui radio dan surat kabar.

Setelah Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, Jepang berupaya menghambat penyebaran berita tersebut.

Salah satu cara yang dilakukan militer Jepang adalah menerapkan sensor terhadap berita-berita yang disiarkan, baik di radio maupun media cetak.

Berita proklamasi kemerdekaan Indonesia diterima dalam bentuk kode morse oleh kantor berita Domei di Surabaya pada pukul 11.00 WIB.

Namun, oleh pihak Jepang, berita sempat diralat bahwa peristiwa tersebut tidak benar.

Meski disensor oleh Jepang, orang Indonesia yang bekerja di Domei saat itu sudah membaca informasi dari Jakarta.

Mereka adalah Markonis Yakub, RM Bintarti, Sutomo (Bung Tomo), dan Astuti Askabul.

Ketika berita sampai ke Markonis Yakub, ia segera meneruskannya ke RM Bintarti dan Bung Tomo.

Baca juga: Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Jawa Tengah dan Yogyakarta

Pada 18 Agustus 1945 pukul 19.00 WIB, radio Hosokyoku (sekarang RRI Surabaya) menyiarkan berita proklamasi dalam Bahasa Madura agar tidak dimengerti oleh Jepang dan terhindar dari sensor Kempeitai atau polisi militer Jepang.

Barulah sehari setelahnya, atau pada 19 Agustus 1945, masyarakat Surabaya menyiarkan teks proklamasi dalam bahasa Indonesia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com