Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Manusia Purba Juga Sering Disebut Manusia Fosil?

Kompas.com - 02/11/2022, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Manusia purba adalah jenis manusia yang hidup pada zaman praaksara atau sebelum ditemukannya tulisan.

Oleh karena itu, manusia purba kerap disebut sebagai manusia praaksara.

Selain itu, para ahli juga menyebut manusia purba sebagai manusia fosil.

Lantas, mengapa manusia purba juga sering disebut manusia fosil?

Baca juga: Mengapa Manusia Purba Jenis Homo Dikatakan Mirip Manusia Modern?

Alasan manusia purba disebut manusia fosil

Manusia purba juga sering disebut manusia fosil karena sisa-sisa keberadaannya yang ditemukan oleh para peneliti telah membatu atau berubah menjadi fosil.

Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup (tumbuhan, hewan, dan kerangka manusia) yang telah membatu karena tertimbun tanah selama jutaan tahun lamanya.

Manusia purba pertama kali muncul di muka bumi diperkirakan pada zaman kuarter atau periode terakhir di era Neozoikum.

Zaman kuarter berlangsung sejak 2,5 juta tahun lalu hingga sekarang, di mana manusia mengalami perkembangan dalam hidupnya.

Karena lamanya waktu, sisa-sisa manusia purba sudah membatu atau berubah menjadi fosil.
Oleh karena itu, manusia purba juga sering disebut manusia fosil.

Fosil merupakan salah satu cara untuk mengetahui kehidupan manusia purba, karena mereka belum mengenal tulisan apalagi meninggalkan sumber sejarah tertulis.

Baca juga: Kapan Manusia Purba Pertama Kali Muncul?

Fosil dapat memberi panduan untuk mengetahui kehidupan manusia purba, khususnya terkait pertumbuhan fisik makhluk hidup masa praaksara.

Dari fosil-fosil yang ditemukan, para ahli juga mengetahui jenis-jenis manusia purba yang hidup pada masa praaksara.

Indonesia sendiri menjadi salah satu negara yang wilayahnya menyimpan kekayaan fosil manusia purba.

Bahkan Indonesia memperoleh julukan Museum Manusia Purba karena banyaknya temuan fosil manusia purba di Indonesia.

 

Referensi:

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com