Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Manusia Purba Mulai Mengenal Api?

Kompas.com - 04/08/2021, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Pada mulanya, manusia purba bertahan hidup dengan cara berburu dan meramu.

Bahan makanan yang didapatkan pun tidak diolah atau dimasak, karena mereka belum mengenal api.

Bagi manusia purba, proses penemuan api merupakan bentuk perkembangan yang sangat penting.

Pasalnya, dengan kehadiran api, kehidupan menjadi lebih bervariasi dan berbagai kemajuan dapat dicapai.

Api tidak hanya digunakan untuk memasak makanan, tetapi juga untuk menghangatkan diri dari cuaca dingin, sumber penerangan, dan menghalau binatang buas.

Dalam budaya yang lebih maju, api dapat digunakan untuk membuka lahan dan mengeraskan alat-alat tulang.

Lantas, kapan dan bagaimana manusia purba mulai mengenal api?

Sejarah penemuan api

Berdasarkan data arkeologi, penemuan api berlangsung sekitar 400.000 tahun lalu.

Api ditemukan pada masa paleolitikum, ketika berbagai belahan bumi dihuni oleh Homo erectus.

Akan tetapi belum dapat dipastikan apakah pada periode tersebut manusia purba membuat api atau mengambilnya dari sumber alam.

Mulanya, api dikenal dengan melihat gejala alam seperti kilat dan gunung meletus.

Suatu waktu, ketika manusia purba sedang membuat alat dari batu, gesekan antara batu satu dengan yang lain ternyata menimbulkan percikan api.

Dengan pengalaman ini, maka pada kesempatan lain di dekat batu yang akan dipukul ditempatkan rumput kering.

Percikan dari gesekan batu yang kemudian membakar rumput itulah yang menghasilkan api.

Baca juga: Zaman Paleolitikum: Ciri-ciri, Peninggalan, dan Manusia Pendukung

Sebuah penelitian yang terbit di jurnal Scientific Reports menunjukkan bahwa manusia purba Neanderthal menggunakan alat batu untuk membuat percikan api sejak 50.000 tahun lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Hasil Perlawanan Pangeran Antasari

Stori
Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com