Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Manusia Mengenal Sistem Barter?

Kompas.com - 19/10/2022, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Barter merupakan bentuk awal perdagangan yang memfasilitasi pertukaran barang dan jasa ketika manusia belum mengenal uang.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup, barang yang diperlukan terkadang dimiliki pihak lain.

Kondisi itu yang mendorong terjadinya barter atau tukar-menukar barang dengan orang lain.

Apabila ditelusuri sejarahnya, barter telah dikenal sejak zaman praaksara.

Lantas, kapan manusia mulai mengenal sistem barter?

Baca juga: Sistem Kepercayaan Masyarakat pada Masa Neolitikum

Sistem barter muncul pada zaman bercocok tanam

Sistem perdagangan manusia zaman praaksara berupa barter dimulai pada zaman bercocok tanam.

Masa bercocok tanam dimulai sekitar 10.000 tahun lalu, bersamaan dengan Zaman Neolitikum.

Kendati demikian, dimulainya zaman bercocok tanam di berbagai belahan dunia dapat berbeda.

Masa bercocok tanam disebut sebagai periode revolusi kebudayaan karena terjadi perubahan besar pada berbagai corak kehidupan masyarakat praaksara.

Kemajuan yang dicapai dapat dilihat dari kehidupan masyarakat yang mulai teratur dengan hidup menetap membentuk perkampungan kecil dan kemampuan manusia untuk menghasilkan makanan sendiri (food producing) dengan bercocok tanam.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan hidup, masyarakatnya juga mengembangkan sistem pertukaran barang atau barter.

Baca juga: Apa Manfaat Api bagi Masyarakat Praaksara?

Sistem barter pada masa Neolitikum

Barang-barang yang dipertukarkan dalam kegiatan barter pada masa prasejarah berupa hasil bercocok tanam, kerajinan tangan (gerabah, beliung, perhiasan), dan mungkin juga ikan yang telah dikeringkan.

Bagi masyarakat yang hidup di tepi pantai, terdapat kemungkinan pula untuk memanfaatkan garam dalam barter.

Garam ini diperlukan oleh masyarakat yang tinggal di pedalaman. Barang-barang yang dipertukarkan diangkut dalam jarak yang jauh melalui darat, sungai, dan laut.

Dalam perjalanan melalui sungai dan laut, barang-barang yang dipertukarkan diangkut dengan perahu dan rakit-rakit bambu.

Dengan demikian, hubungan satu daerah dengan daerah lain mulai terjalin dan terjadi penyebaran budaya.

 

Referensi:

  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia I: Zaman Prasejarah di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com