Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Solusi Dewan Keamanan PBB untuk Masalah Indonesia dan Belanda

Kompas.com - 14/10/2022, 20:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Komisi tersebut kemudian dikenal dengan nama Komisi Tiga Negara (KTN) yang terdiri atas:

  • Australia
  • Belgia
  • Amerika Serikat

Baca juga: Komisi Tiga Negara: Latar Belakang, Anggota, dan Tugas

Membentuk resolusi

Agresi Militer Belanda I berakhir dengan ditandatanganinya Perjanjian Renville pada 17 Januari 1948.

Namun, Belanda mengingkari perjanjian tersebut dengan melancarkan Agresi Militer Belanda II pada 19 Januari 1948.

Untuk mengatasi masalah ini, PBB kembali bermain peran dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Solusi DK PBB dalam mengatasi Agresi Militer Belanda II adalah menuntut Belanda untuk segera memulangkan pemimpin RI kembali ke Yogyakarta.

Setelah Agresi Militer Belanda II, DK PBB kembali membentuk resolusi yang disampaikan tanggal 28 Januari 1949.

Isi resolusi tersebut adalah:

  • Mendesak Belanda untuk menghentikan serangan dan mendesak pemerintah RI memerintahkan kesatuan-kesatuan gerilya untuk segera menghentikan aksi gerilya mereka.
  • Mendesak Belanda segera membebaskan tanpa syarat Presiden dan Wakil Presiden Indonesia beserta para tawanan lain.
  • Mengembalikan pemerintah RI ke Yogyakarta.
  • Menyarankan agar RI dan Belanda kembali berunding atas dasar persetujuan Linggarjati dan Renville.

Baca juga: Perjanjian Roem-Roijen: Latar Belakang, Isi, dan Tokoh di Baliknya

Tidak hanya itu, DK PBB juga membentuk UNCI (United Nations Commission for Indonesia) atau Komisi PBB untuk indonesia.

Lewat UNCI, Indonesia dan Belanda berhasil dipertemukan dan berakhir dengan menandatangani Perjanjian Roem Royen.

Pada akhirnya, Belanda bersedia mengakui kedaulatan Indonesia pada 27 Desember 1949.

 

Referensi:

  • Ricklefs, MC. (2008). Sejarah Indonesia Modern 1200-2008. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peristiwa Haur Koneng 1993

Peristiwa Haur Koneng 1993

Stori
Tragedi Waduk Nipah 1993

Tragedi Waduk Nipah 1993

Stori
Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Bataviasche Nouvelles, Surat Kabar Pertama di Indonesia

Stori
Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Stori
Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com