Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjanjian Roem-Roijen: Latar Belakang, Isi, dan Tokoh di Baliknya

Kompas.com - 27/08/2022, 11:07 WIB
Silmi Nurul Utami

Editor

Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi

 

KOMPAS.com - Perjanjian Roem-Roijen atau disebut juga Perjanjian Roem-Van Roijen adalah sebuah perjanjian antara Indonesia dengan Belanda. 

Perjanjian Roem-Roijen dimulai pada tanggal 17 April 1949 dan ditandatangani pada tanggal 7 Mei 1949 di Hotel Des Indes, Jakarta.

Namanya diambil dari kedua pemimpin delegasi, yaitu Mohammad Roem (delegasi dari Indonesia) dan Herman van Roijen dari (delegasi dari Belanda).

Maksud pertemuan ini adalah untuk menyelesaikan beberapa masalah mengenai kemerdekaan Indonesia sebelum Konferensi Meja Bundar di Den Haag pada tahun yang sama.

Baca juga: Konferensi Meja Bundar: Latar Belakang, Tujuan, Hasil, dan Dampaknya

Perjanjian Roem-Roijen berjalan sangat alot sehingga memerlukan kehadiran Bung Hatta yang sedang berada dalam pengasingan di Bangka.

Selain Bung Hatta, perjanjian ini juga memerlukan kehadiran Sri Sultan Hamengkubuwono IX untuk mempertegas sikap Sri Sultan terhadap Pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta. 

Latar belakang perundingan Perundingan Roem-Roijen

Perjanjian Roem Royen diawali dari serangan Belanda kepada Indonesia setelah Kemerdekaan yang disebut agresi militer Belanda I dan II.

Pada saat itu, Belanda menyerbu Yogyakarta dan juga menawan beberapa pemimpin Indonesia sebagai tahanan politik.

Belanda juga menyebarkan propaganda bahwa tentara Indonesia sudah hancur sehingga dikecam oleh dunia internasional.

Baca juga: Kedatangan Sekutu dan Belanda pada Awal Kemerdekaan

Hal tersebut menuai berbagai kecaman dari luar negeri. Tekanan dari luar negeri yang bertubi-tubi akhirnya membuat Belanda kembali bersedia berunding.

Dalam perundingan tersebut, Belanda akan kembali memulihkan pemerintahan setelah para pemimpin Indonesia memberi perintah untuk menghentikan gerilya bekerja sama dalam pemulihan perdamaian dan memelihara ketertiban serta keamanan.

Perundingan Roem- Roijen kemudian kembali dilanjutkan pada 1 Mei karena tekanan dari Amerika Serikat yang menjanjikan bantuan ekonomi setelah Belanda menyerahkan kedaulatan.

Jika Belanda belum menyerahkan kedaulatan Indonesia, Amerika Serikat tidak akan memberikan bantuan apa pun kepada Belanda.

Baca juga: Peristiwa yang Mengawali Pengakuan Kedaulatan oleh Belanda

Dalam perjanjian Roem-Roijen, Indonesia diwakili oleh Mohammad Roem dan beberapa anggota lain seperti:

  • Ali Sastroamijoyo
  • Dr. Leimena
  • Ir. Juanda
  • Prof. Supomo
  • Latuharhary

Adapun, pihak Belanda diwakili oleh Dr. J. Herman van Royen dan beberapa anggota lain seperti:

  • Blom
  • Jacob
  • dr. Van
  • dr. Gede
  • Dr. P.J. Koets
  • van Hoogstraten Dan
  • Dr. Gleben

Baca juga: Peran Internasional dalam Penyelesaian Konflik Indonesia – Belanda

Perjanjian Roem-Roijen juga ditengahi oleh mediator yang berasal dari UNCI (United Nations Commision for Indonesia). Mediator perjanjian dipimpin oleh Merle Cochran yang berasal dari Amerika Serikat.

Isi perundingan Roem-Roijen

Setelah melalui perundingan berlarut-larut, akhirnya pada 7 Mei 1949 dicapai persetujuan.  Berikut isi Perjanjian Roem-Royen: 

Isi Perjanjian Delegasi Indonesia

  • Memerintahkan kepada  “pengikut Republik yang bersenjata” untuk menghentikan perang gerilya.
  • Bekerjasama mengembalikan perdamaian dan menjaga ketertiban dan keamanan.
  • Ikut serta dalam Konferensi Meja Bundar di Den Haag, dengan maksud untuk mempercepat penyerahan kedaulatan yang sungguh dan lengkap kepada Negara Indonesia Serikat dengan tidak bersyarat.

Baca juga: Konferensi Meja Bundar, Belanda Akui Kedaulatan Indonesia

Isi Perjanjian Delegasi Belanda

  • Mengembalikan Pemerintahan Indonesia ke Yogyakarta.
  • Menjamin penghentian gerakan-gerakan militer dan membebaskan semua tahanan politik.
  • Tidak akan mendirikan atau mengakui negara-negara yang ada di daerah yang dikuasai oleh Republik Indonesia sebelum 19 Desember 1949, dan tidak akan meluaskan negara atau daerah dengan merugikan Republik.
  • Menyetujui adanya Republik Indonesia sebagai bagian dari Negara Indonesia Serikat.
  • Berusaha dengan sesungguh-sungguhnya supaya KMB segera diadakan setelah pemerintah Republik kembali ke Yogyakarta.

Baca juga: Bagaimana Strategi Perang Jenderal Sudirman Ketika Melawan Belanda?

Tokoh Perjanjian Roem-Roijen

Keberhasilan perundingan tentu tidak lepas dari tokoh-tokoh kunci Perjanjian Roem Royen. Para tokoh perjanjian Roem-Roijen adalah:

  • Mohammad Roem
  • Ali Sastroamijoyo
  • Johannes Leimena
  • Ir. Juanda
  • Prof. Supomo
  • Johannes Latuharhary
  • A.K. Pringgodigdo
  • Mohammad Hatta
  • Sri Sultan Hamengkubuwono IX
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com