Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahirnya Demokrasi di Negara-negara Dunia

Kompas.com - 12/02/2022, 14:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

Selain sistem feodalisme, pengaruh gereja di bidang politik kenegaraan juga sangat besar.

Karena itu, kemudian muncul Magna Charta di Inggris pada 12 Juni 1215, yang dalam perkembangannya menjadi sebuah fenomena yang membangkitkan sistem demokrasi.

Namun, sistem demokrasi di Eropa Abad Pertengahan masih terbilang kurang, karena hanya memberikan hak politik bagi sebagian orang saja.

Saat itu, hanya laki-laki yang memiliki hak politik di Eropa. Barulah pada abad ke-18, muncul Republik Korsika yang diproklamirkan oleh Pasquale Paoli.

Baca juga: Negara-negara ASEAN dengan Bentuk Pemerintahan Republik

Republik Korsika merupakan negara yang memerdekakan diri dari Republik Genova dan tercatat sebagai negara pertama yang memperkenalkan konstitusi yang berdasar pada prinsip Abad Pencerahan.

Dalam demokrasinya, Republik Korsika mengimplementasikan hak perempuan untuk bersuara dan diberikan hak politik.

Sayangnya, sistem demokrasi Republik Korsika yang baru itu segera dihapuskan oleh Perancis, yang menguasainya.

Kondisi tersebut berlangsung hingga kemudian pecah Perang Dunia I, sebagai penanda awal berkembangnya demokrasi di Eropa.

Demokrasi pada abad ke-20

Demokrasi terus menyebar ke berbagai negara di dunia setelah rakyat jelata dan perempuan yang tidak memiliki hak suara atau pun hak politik, menyuarakan keresahannya.

Baca juga: Mengapa Perang Dunia I Menyebar ke Berbagai Negara?

Setelah itu, pecahnya Revolusi Rusia pada 1917 juga menjadi tonggak sejarah bagi semakin berkembangnya demokrasi.

Meski demikian, masih ada beberapa negara di Eropa yang menggunakan fasisme dan kediktatoran untuk membangun negara yang hancur, contohnya seperti Jerman dan Italia.

Jerman dan Italia berhasil membangun pondasi negaranya kembali setelah kalah pada Perang Dunia I dengan fasismenya.

Namun, kedua negara tersebut pada akhirnya dihancurkan oleh negara-negara Sekutu, yang menganut sistem demokrasi pada Perang Dunia II.

Baca juga: Mengapa Fasisme Muncul di Italia, Jerman, dan Jepang?

Sementara itu, usai Perang Dunia II, dunia terbagi menjadi dua blok, yaitu Blok Barat yang mayoritas menganut sistem demokrasi dan Blok Timur yang menganut paham komunisme.

Kedua blok tersebut masuk dalam Perang Dingin, yang kemudian memuncak pada kemenangan demokrasi yang ditandai dengan runtuhnya Uni Soviet dan tembok Berlin.

Mulai saat itu, demokrasi menjadi sistem pemerintahan yang dianut oleh mayoritas negara di dunia.

 

Referensi:

  • Fukuyama, Francis. (2004). The End History and The Last Man. Yogyakarta: Penerbit Qalam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com