Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkembangan dan Peninggalan Islam di Sumatera

Kompas.com - 26/06/2020, 18:25 WIB
Ari Welianto

Penulis

Setelah Islam masuk di Sumatera Utara, orang Sumatera lebih terbuka untuk berinteraksi kepada para pedagang.

Para pedagang Arab kemudian menikah dengan wanita lokal dan memiliki keturunan.

Dari situ sehingga terbentuklah komunitas muslim. Islam diterima baik di Sumatera Utara, karena tidak memandang kasta layaknya agama Hindu-Buddha.

Kemudian karena baiknya hubungan baik antara masyarakat lokal dengan para ulama yang datang dari negara Arab.

Setelah masuknya Islam, perkembangan selanjutnya dilakukan oleh Kerajaan Aceh terhadap beberapa kerajaan di Sumatera dan wilayah lain.

Sebelum masuknya Islam ke Sumatera, penduduk Sumatera sudah terlebih dahulu memeluk agama Hindu dan sebagian menganut agama parmalin.

Baca juga: Pengaruh Islam di Bidang Sosial, Sistem Kasta di Masyarakat Pudar

Dalam hikayat raja-raja Pasai dan sejarah Melayu disebutkan bahwa Nakhoda Ismail dan Fakir Muhammad datang dari Mekkah pertama mengislamkan Barus.

Kemudian berkembang ke Lamuri (Banda Aceh), Aru, dan baru ke Pasai. Sumber tersebut dibuktikan dengan adanya batu nisan yang ada di Kota Rentang, Barus.

Dari periode temuan itu dipastikan jenis batu nisan di Kota Rentang sudah digunakan sejak abad ke-13 M.

Maka daerah Kota Rentang, Hamparan Perak sudah menjadi kawasan penting sejak abad itu. Selanjutnya Kerajaan Aru/Haru sudah dipastikan sebagai kerajaan Islam sejak pertengahan abad ke-13 M.

Hal itu didasarkan pada jenis batu nisan di Kota Rentang, hikayat raja-raja Pasai, sejarah Melayu atau kunjungan Marcopolo pada 1292.

Bahwa penguasa Aru, Sultan Husi n menjadi bukti jika Kerajaan Aru telah beragama Islam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com