Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sunan Gunung Jati, Penyebar Islam di Tanah Pasundan

Kompas.com - Diperbarui 03/01/2022, 16:13 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah merupakan salah satu wali songo yang menyebarkan agama Islam di daerah Banten, Jawa Barat. Sunan Gunung Jati termasuk salah satu tokoh dari berdirinya Kasultanan Banten dan turut berjuang melawan penjajah. 

Dalam buku Ziarah dan Wali di Dunia Islam (2007), Sunan Gunung Jati lahir di Pasai, Aceh pada 1490 dari Nyai Rara Santang dan Syarif Abdullah Umdatuddin bin Ali Nurul Alim.

Pasai termasuk daerah yang paling awal memeluk agama Islam di Nusantara dan salah satu Kasultanan Melayu yang pertama pada kahir abad ke-13.

Pada 1520, Sunan Gunung Jati berangkat ke Mekkah dengan menumpang sebuah kapal niaga yang mengangkut rempah-rempah dari Sumatera ke Laut Merah.

Di Tanah Suci, ia bermukim beberapa tahun sambil melanjutkan pelajaran agama.

Sekembalinya dari Mekkah pada 1525, Sunan Gunung Jati tidak pulang ke kampung halamannya di Pasai.

Tapi pergi ke Demak, ibu kota Kerajaan Islam yang masih pada taraf awal ekspansinya dalam proses menguasai Tanah Jawa sambik mengikis kemunduran Kerajaan Majapahit.

Baca juga: Sunan Kudus, Menghormati Ajaran Hindu

Berjuang

Bersama dengan putranya Hasanuddin, Sunan Gunung Jati melakukan ekspedisi militer Demak melawan Banten Girang yang menguasai Selat Sunda hingga menguasari seluruh kawasan Jawa Barat. 

Selanjutnya Sunan Gunung Jati memilih pelabuhan di Cirebon. Di mana suatu pelabuhan yang menempati posisi perbatasan di antara kedua satuan politik kultural Pulau Jawa, yakni
kawasan Jawa dan Sunda.

Di sana Sunan Gunung Jati mendirikan Kasultanan Banten dan menjadikan Cirebon sebagai pusat pengislaman.

Cara berdakwah

Sunan Gunung Jati dianggap sebagai wali pelindung Tanah Pasundan. Karena telah mengislamkan daerah itu, dari dialah berasal kedua dinasti Islam yang
kemudian menguasai Jawa Barat.

Dikutip Historia, Sunan Gunung Jati dengan cepat diterima masyarakat saat mengajarkan agama Islam, padahal saat itu masih dianggap orang asing (Arab).

Tapi, ia mampu mengislamkan masyarakat yang mayoritas beragama Hindu. 

Syarif Hidayatullah menggunakan pendekatan sosial budaya untuk dakwahnya, sehingga ajarannya dapat dengan mudah diterima oleh masyarakat.

Penyebaran ajaran Islam semakin kuat dilakukan Sunan Gunung Jati setelah menikahi gadis-gadis lokal.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com