Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Sunan Kalijaga dalam Menyebarkan Islam di Jawa

Kompas.com - 01/04/2024, 15:03 WIB
Retia Kartika Dewi

Penulis

KOMPAS.com - Sunan Kalijaga adalah salah satu wali songo (sembilan wali) yang mengembangkan dakwah Islam melalui seni dan budaya.

Sunan Kalijaga termasyhur sebagai juru dakwah yang tidak saja piawai mendalang, melainkan dikenal pula sebagai pencipta bentuk-bentuk wayang dan lakon-lakon carangan yang dimasuki ajaran Islam.

Dilansir dari buku Atlas Wali Songo (2020) oleh Agus Sunyoto, nama asli dari Sunan Kalijaga adalah Raden Sahid. Beliau merupakan orang keturunan Arab.

Baca juga: Kisah Sunan Giri dalam Menyebarkan Agama Islam di Jawa

Cara dakwah Sunan Kalijaga

Raden Sahid mengawali dakwahnya di Cirebon, tepatnya di desa Kalijaga, untuk mengajarkan agama Islam kepada penduduk Indramayu dan Pamanukan.

Setelah lama berdakwah, Raden Sahid kemudian melakukan laku ruhani dengan melakukan uzlah di Pulau Upih.

Setelah melakukan uzlah selama tiga bulan lebih sepuluh hari, laku ruhani Raden Sahid diterima Tuhannya, ia diangkat menjadi wali dengan gelar Sunan Kalijaga.

Dalam menjalankan dakwah Islam, Sunan Kalijaga dikenal suka menyamar dan bertindak menampilkan kelemahan diri untuk menyembunyikan kelebihan yang dimilikinya.

Bahkan, tak jarang Sunan Kalijaga sengaja menunjukkan tindakan yang seolah maksiat untuk menyembunyikan ketakwaannya yang tinggi.

Baca juga: Kisah Sunan Kudus dalam Menyebarkan Agama Islam di Jawa

Seperti wali-wali lain, dalam berdakwah, Sunan Kalijaga sering mengenalkan Islam kepada penduduk lewat pertunjukan wayang yang sangat digemari oleh masyarakat yang masih menganut kepercayaan agama lama.

Dengan kemampuannya yang menakjubkan sebagai dalang yang ahli memainkan wayang, Sunan Kalijaga selama berdakwah di Jawa bagian barat dikenal penduduk sebagai dalang yang menggunakan berbagai nama samaran.

Di daerah Pajajaran, Sunan Kalijaga dikenal penduduk dengan nama Ki Dalang Sida Brangti.

Di daerah Tegal, Sunan Kalijaga dikenal sebagai dalang barongan dengan nama Ki Dalang Bengkok.

Di daerah Purbalingga, Sunan Kalijaga dikenal sebagai dalang topeng dengan nama Ki Dalang Kumendung; sedangkan di Majapahit dikenal sebagai dalang dengan nama Ki Unehan.

Baca juga: Kisah Sunan Drajat dalam Menyebarkan Agama Islam di Jawa

Berkeliling tempat

Kegiatan dakwah memanfaatkan pertunjukan tari topeng, barongan, dan wayang yang dilakukan Sunan Kalijaga dengan cara berkeliling dari satu tempat ke tempat lain.

Adapun dalam berkeliling dakwah, masyarakat yang ingin nanggap wayang bayarannya tidak berupa uang melainkan cukup membaca dua kalimat syahadat, sehingga dengan cara itu Islam berkembang cepat.

Selain mengenalkan lakon Dewa Ruci, Sunan Kalijaga juga memunculkan tokoh-tokoh kuno seperti Semar, Gareng, Petruk, Bagong, Togog, dan Bilung sebagai punakawan yang mengabdi kepada para ksatria.

Di antara wali songo, Sunan Kalijaga dikenal sebagai wali yang paling luas cakupan bidang dakwahnya dan paling besar pengaruhnya di kalangan masyarakat.

Itulah penjelasan mengenai kisah Sunan Kalijaga dalam menyebarkan Islam di Jawa.

Baca juga: Kisah Sunan Bonang dalam Menyebarkan Agama Islam di Jawa

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com