Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Bakteri Penyebab Antraks yang Menyebar di Gunungkidul

Kompas.com - 07/07/2023, 14:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Bakteri antraks hidup di dalam tanah

Kendati merupakan bakteri aerobik, namun bakteri antraks dapat tumbuh subur di lingkungan anaerobik karena kemampuan sporulasi yang dimilikinya.

Tak heran jika bakteri tersebut dapat hidup sebagai spora selama bertahun-tahun di tanah, udara dan air.

Bahkan, spora bakteri antraks tidak terpengaruh oleh lingkungan yang tidak bersahabat dan tahan terhadap suhu tinggi, tekanan, pH, bahan kimia, hingga sinar UV.

Bakteri antraks yang umumnya ditemukan di dalam tanah, berbentuk endospora, yang mana ia bisa bertahan hidup selama beberapa dekade.

Saat menginfeksi inangnya, bakteri antraks dapat meniru sistem kekebalan tubuh inang dengan menyembunyikan kuman dari makrofag.

Baca juga: Mengenal Virus Zombi Kuno yang Dibangkitkan dari Permafrost (Bagian 1)

Kasus antraks di Gunungkidul, Yogyakarta tak hanya menyebabkan puluhan orang terinfeksi, tetapi seorang warga juga dilaporkan meninggal dunia karena penyakit ini.

Seperti diberitakan Kompas.com, Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa kasus antraks di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terjadi hampir setiap tahun selama lima tahun terakhir.

Kasus antraks tertinggi di Yogyakarta tercatat terjadi pada tahun 2019, dilaporkan mencapai 31 kasus dan pada tahun 2022 tercatat berjumlah 23 kasus.

Sementara di tahun 2023 ini, tercatat 9 kasus dengan tiga kasus kematian akibat antraks.

Perlu dipahami bahwa spora bakteri antraks dapat hidup di dalam tanah selama bertahun-tahun, dan bakteri ini dapat ditemukan di seluruh dunia, meski infeksinya hanya ditemukan di daerah tertentu.

Baca juga: Mengenal Virus Rabies, Penyebab Penyakit Anjing Gila

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com