Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Sidik Jari Seseorang Berubah Setelah Meninggal Dunia?

Kompas.com - 20/05/2024, 12:33 WIB
Fadila Rosyada Hariri,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.comSidik jari telah lama digunakan sebagai metode identifikasi yang andal, berkat keunikan dan kekonsistenannya sepanjang hidup seseorang.

Namun, sebuah pertanyaan menarik muncul: apakah sidik jari berubah setelah meninggal dunia?

Baca juga: Kembar Identik Kok Punya Sidik Jari yang Berbeda?

Dikutip dari How Stuff Works, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences menemukan bahwa identifikasi sidik jari pada ponsel pintar menjadi kurang dapat diandalkan seiring dengan bertambahnya waktu antara dua set cetakan yang diambil, menunjukkan bahwa tonjolan di ujung jari seseorang mungkin sedikit berubah sepanjang hidupnya.

Hal tersebut dapat dikarenakan pada sebagian besar ponsel pintar, identifikasi sidik jari bekerja melalui konduktansi listrik, kata Anil Jain, seorang profesor ilmu dan teknik komputer di Michigan State University kepada Live Science.

"Kita semua memiliki sedikit aliran listrik yang mengalir ke seluruh tubuh kita. Saat kita meletakkan ujung jari kita pada pemindai sidik jari, bagian punggung sidik jari kita menyentuh permukaan sedangkan lembahnya tidak. Kapasitor kecil akan menyimpan lebih banyak muatan yang berasal dari jari jika diletakkan di bawah punggung dibandingkan di bawah lembah," kata Jain. 

"Sensor menggunakan pola tersebut untuk membentuk gambar detail. Namun, ketika seseorang meninggal, aliran listrik ini terhenti, dan dengan itu, segala kemungkinan berinteraksi dengan pemindai,” lanjutnya. 

Meski begitu, mengidentifikasi orang yang masih hidup dari sidik jarinya atau orang yang baru meninggal dengan tubuh yang terpelihara baik tampaknya masih bisa diandalkan.

Baca juga: Cara DNA Memengaruhi Sidik Jari dan Warna Mata Kita

Dalam kasus orang yang meninggal, hal ini dapat berarti meluruskan secara paksa jari-jari yang kaku akibat rigor mortis dan menggunakan alat khusus untuk mengambil sidik jari tanpa harus memutar ujung jari, menurut bab buku dari situs web National Criminal Justice Reference Service.

Namun, pekerjaan ini menjadi jauh lebih sulit pada jenazah yang telah mengalami pembusukan atau pengeringan, atau yang telah direndam dalam air sehingga kulitnya menjadi lembut. Hal ini bukan berarti tidak mungkin.

Pemeriksa medis dapat mengangkat tangan atau jari orang yang meninggal melalui pembedahan dan mengirimkannya ke laboratorium di mana teknik lain yang lebih canggih dapat digunakan.

Misalnya, untuk kulit yang kondisinya sangat buruk, dempul silikon dapat digunakan untuk membuat cetakan yang mampu menangkap detail tonjolan sidik jari. Cetakan tersebut kemudian dapat difoto dan digunakan untuk identifikasi.

Baca juga: Bagaimana Sidik Jari Manusia Punya Pola Lingkaran Unik?

Artikel ini dibuat dengan bantuan artificial intelligence (AI). Dimohon untuk bijak memanfaatkan informasi. Jika Anda menemukan ada kesalahan informasi atau kesalahan konteks, silakan memberi tahu kami ke redaksikcm@kompas.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com