Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara DNA Memengaruhi Sidik Jari dan Warna Mata Kita

Kompas.com - 16/08/2023, 08:00 WIB
The Conversation,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Saya ingin tahu bagaimana DNA kita memengaruhi sidik jari kita. Dan saya juga ingin tahu bagaimana DNA kita memengaruhi iris mata. - Arianne, 15, Montréal, Que.

Oleh: Cristina Abbatangelo

MEMECAHKAN kejahatan dalam kehidupan nyata tidak seperti di televisi, tapi dalam kedua situasi tersebut, bukti tetap diperlukan.

Baca juga: Apa Itu DNA dan Fungsinya Untuk Tubuh

 

Sidik jari dan DNA yang tertinggal di tempat kejadian perkara merupakan sumber bukti yang sangat baik.

Asam deoksiribonukleat (DNA) memiliki pengaruh pada ujung jari kita, tetapi yang membuat sidik jari menjadi unik adalah pola lipatan khusus tonjolan-tonjolan kecil pada kulit kita.

Hal ini terjadi selama perkembangan janin dan memberikan manusia kemampuan untuk memegang dan mencengkeram benda. Tidak ada dua pola tonjolan yang persis sama.

Di sisi lain, sidik jari DNA adalah cara lain untuk mengumpulkan bukti yang memungkinkan para penyelidik untuk mempersempit identitas seseorang berdasarkan pola genetik yang unik.

 

Pengertian DNA

DNA adalah informasi genetik yang terkandung di dalam setiap sel kita yang membuat kita menjadi diri kita sendiri.

Baca juga: Bukan Hanya untuk Mengecek Garis Keturunan, Tes DNA Bisa Prediksi Risiko Penyakit

DNA bertindak seperti seperangkat instruksi yang ditulis dalam kode khusus dengan hanya menggunakan empat huruf: A-adenin, T-timahin, C-sitosin, dan G-guanin.

Huruf-huruf ini merujuk pada nukleotida dan urutan nukleotida tertentu dalam DNA yang merepresentasikan instruksi untuk semua sel dan fungsinya di dalam tubuh kita.

Rangkaian instruksi DNA yang lengkap adalah 99,9 persen sama pada setiap manusia di planet ini - tetapi sebagian kecil yang berbeda adalah seunik sidik jari di ujung jarimu.

Daerah-daerah unik ini muncul pada posisi yang diketahui dalam DNA kita dalam bagian-bagian kecil yang disebut mikrosatelit, atau tandem repeats.

Mikrosatelit mengandung segmen pendek dari DNA berulang yang biasanya terdiri dari satu hingga enam nukleotida (misalnya, GATGATGAT).

Setiap orang memiliki mikrosatelit yang sama pada posisi yang diketahui sama dalam DNA kita, tapi jumlah pengulangan bervariasi dari orang ke orang.

Kamu mungkin memiliki “GAT” yang diulang sebanyak 10 kali, sedangkan gurumu mungkin memiliki “GAT” yang diulang sebanyak 12 kali.

Sebagai hasil dari perbedaan jumlah pengulangan ini, mikrosatelit memiliki panjang yang mudah diukur dan para penyelidik dapat menggunakan pengukuran ini untuk menghasilkan kecocokan antara DNA tersangka dan sampel di tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Tes DNA Bisa Ungkap Bakat Anak-anak, Dokter: Cukup Dilakukan Sekali Seumur Hidup

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com