Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/05/2023, 19:33 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

Sumber CDC,WHO


KOMPAS.com - Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan umumnya ditularkan melalui gigitan hewan yang terinfeksi.

Kasus rabies yang menginfeksi manusia sudah sering terjadi. Virus rabies ini sering ditemukan pada hewan liar hingga hewan peliharaan yang tidak divaksin.

Infeksi rabies ini pada hewan atau pun yang menginfeksi manusia, sering dikenal juga sebagai penyakit anjing gila.

Virus rabies, seperti dilansir dari CDC, Kamis (11/5/2023) dapat menginfeksi sistem saraf pusat pada hewan mamalia. Pada akhirnya, infeksi virus tersebut menyebabkan penyakit di otak dan bahkan bisa berakibat fatal yang berakhir dengan kematian.

Umumnya, di Amerika, kasus rabies yang dilaporkan setiap tahun terjadi pada hewan liar seperti kelelawar, rakun, sigung, hingga rubah.

Virus rabies dan strukturnya

Virus rabies termasuk dalam ordo Mononegavirales, yakni virus dengan genom RNA beruntai negatif yang tidak tersegmentasi.

Baca juga: Mengenal Stiff Person Syndrome, Penyakit Langka yang Dialami Celine Dion

Pada kelompok virus rabies ini, virus dengan bentuk 'peluru' yang berbeda klasifikasi dalam keluarga Rhabdoviridae, mencakup setidaknya tiga genera virus hewan, Lyssavirus, Ephemerovirus, dan Vesiculovirus.

Genus Lyssavirus termasuk virus rabies, kelelawar Lagos, virus Mokola, virus Duvenhage, virus kelelawar Eropa 1 dan 2, serta virus kelelawar Australia.

Sementara itu, struktur virus pada keluarga Rhabdovirus memiliki panjang sekitar 180 Nm dan lebar 75 Nm.

Sedangkan genom rabies mengkode lima protein, di antaranya nukleoprotein (N), fosfoprotein (P), protein matriks (M), glikoprotein (G) dan polimerase (L).

Semua keluarga virus Rhabdovirus ini memiliki dua komponen struktural utama, yang mencakup inti ribonukleoprotein heliks (RNP) dan amplop di sekitarnya.

Rabies merupakan virus RNA yang genomnya mengkodekan lima protein. Kelima susunan protein ini dan genom RNA yang menentukan struktur virus rabies.

Baca juga: Mengenal Penyakit Kusta dari Ciri-ciri hingga Masa Inkubasinya

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com