Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/08/2022, 14:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Tubuh manusia adalah "mesin" yang luar biasa. Terdapat ribuan proses penting yang terjadi setiap hari dalam tubuh manusia. 

Misalnya, pembentukan jaringan baru, penyembuhan luka, enzim memecah sumber energi, hormon merangsang proses metabolisme, dan pembentukan protein adalah beberapa proses penting yang berlangsung dalam tubuh.

Banyak proses yang berlangsung untuk menjaga tubuh tetap sehat dan berfungsi dilakukan pada tingkat sel, salah satunya adalah eksositosis.

Sel melakukan eksositosis untuk mengeluarkan zat padat atau zat cair melalui membran.

Baca juga: Fungsi Membran Plasma, Bagian Terluar Sel

Apa itu eksositosis?

Dilansir dari Science ABC, eksositosis adalah bentuk transpor aktif yang memungkinkan sel untuk memindahkan molekul besar ke dalam membran ekstraseluler, di mana mereka dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara. 

Eksositosis adalah proses penting untuk semua makhluk hidup, dari tumbuhan dan invertebrata hingga protozoa dan manusia. 

Seperti disebutkan, ini adalah bentuk transpor aktif, bukan pasif, karena sebagian besar molekul besar yang dibuat oleh sel bersifat polar, yang berarti bahwa mereka tidak dapat melewati membran sel tanpa bantuan karena aspek hidrofobik dari selaput.

Ketika sel siap untuk memindahkan molekul ke lingkungan luar, molekul terikat dalam vesikel sekretori, yang dapat dianggap sebagai koper untuk molekul kompleks. 

Vesikel ini kemudian bergerak ke tepi luar sel dan untuk sementara menyatu dengan membran. 

Baca juga: Fungsi Dinding Sel pada Sel Tumbuhan

Pada saat itu, molekul yang larut dalam air di dalam vesikel dapat "dibuang" ke lingkungan ekstraseluler.

Ada dua jenis utama eksositosis, yakni eksositosis non-konstitutif yang dipicu oleh Ca 2+ dan eksositosis konstitutif yang dipicu oleh non-Ca 2+.

Perbedaan keduanya adalah pada yang pertama, prosesnya lebih diatur, membutuhkan sinyal eksternal langsung untuk terjadi, peningkatan kalsium di dalam sel, dan lapisan klatrin pada vesikel. Ini adalah jenis eksositosis yang terjadi antara sinapsis dan neuron.

Sementara itu, bentuk eksositosis lainnya lebih sederhana dan kurang diatur, meskipun masih dianggap sebagai bentuk transpor aktif dan membutuhkan pengeluaran ATP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com