Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Dampak Perubahan Iklim terhadap Kesehatan?

Kompas.com - 11/08/2022, 10:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Perubahan iklim adalah ancaman kesehatan terbesar yang dihadapi umat manusia.

Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) telah menyimpulkan bahwa untuk mencegah dampak bencana kesehatan dan mencegah jutaan kematian terkait perubahan iklim, dunia harus membatasi kenaikan suhu hingga 1,5 derajat Celcius.

Emisi di masa lalu telah membuat tingkat kenaikan suhu global dan perubahan pada iklim tak terelakkan.

Bahkan, penambahan 1,5 derajat Celcius pun tidak dianggap ama. Setiap tambahan sepersepuluh derajat pemanasan akan berdampak serius pada kehidupan dan kesehatan manusia.

Baca juga: Gelombang Panas Eropa Disebut akibat Perubahan Iklim, 1.000 Orang di Portugal Meninggal Karenanya

Dampak perubahan iklim terhadap kesehatan 

Dilansir dari World Health Organization (WHO), perubahan iklim berdampak pada kesehatan dalam berbagai cara, di antaranya adalah: 

1. Menyebabkan kematian dan penyakit karena peristiwa cuaca ekstrem yang semakin sering, seperti gelombang panas, badai, dan banjir

2. Gangguan sistem pangan

4. Peningkatan zoonosis

5. Masalah kesehatan mental.

Selanjutnya, perubahan iklim merusak banyak faktor penentu sosial untuk menciptakan sistem kesehatan yang baik, seperti mata pencaharian, kesetaraan dan akses ke perawatan kesehatan, serta struktur dukungan sosial. 

Baca juga: Studi Sebut Perubahan Iklim Bikin Hutan Jadi Lebih Rapuh

Siapa yang paling berisiko terkena dampak kesehatan akibat perubahan iklim?

Dilansir dari BetterHealth Channel, beberapa orang yang lebih rentan terhadap dampak perubahan iklim dan kesehatan adalah:

  • Anak-anak 

Anak-anak rentan karena beberapa alasan. Misalnya, anak-anak lebih rentan terhadap stres panas dan dehidrasi serta lebih sensitif terhadap paparan polusi udara dan asap dari kebakaran hutan.

  • Wanita hamil 

Wanita berada pada peningkatan risiko stres panas selama gelombang panas karena tuntutan fisiologis kehamilan. 

Mereka dan bayi yang belum lahir sangat sensitif terhadap paparan polusi udara dan asap dari kebakaran hutan.

Baca juga: Perubahan Iklim Tingkatkan Kemungkinan Kebakaran Hutan Secara Global

  • Orang tua dan orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya 

Kelompok ini lebih rentan terhadap dehidrasi, stres panas, infeksi, dan eksaserbasi penyakit jantung serta paru-paru.

  • Orang-orang yang tinggal di daerah pedesaan dan terpencil

Masyarakat yang tinggal di daerah terpencil dianggap lebih rentan, sebagian karena ketidaksetaraan dalam hasil kesehatan yang mendasarinya dan aksesibilitas yang terbatas terhadap perawatan kesehatan dan layanan lainnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com