Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 15/07/2022, 11:32 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com – Pepohonan, ikan, gajah, manusia, dan semua makhluk hidup lainnya tersusun dari triliunan sel.

Banyak makhluk hidup yang terdiri dari sejumlah besar sel yang bekerja sama satu sama lain. Sementara bentuk kehidupan lain, seperti bakteri dan protozoa, hanya memiliki satu sel.

Dikutip dari Nature, sel telah beradaptasi selama miliaran tahun untuk beragam lingkungan dan peran fungsional.

Misalnya, sel saraf berfungsi untuk mengirimkan sinyal dengan cepat, sedangkan sel-sel otot yang lentur memungkinkan otot bisep untuk berkontraksi dan mengendur.

Apa yang dimaksud dengan sel?

Mengutip Medline Plus, sel adalah unit penyusun dari dari semua makhluk hidup. Sel menyediakan struktur bagi tubuh, mengambil nutrisi dari makanan, mengubah nutrisi menjadi energi, dan menjalankan fungsi-fungsi khusus lainnya.

Baca juga: Apa Fungsi Sel Darah Merah?

Selain itu, sel juga mengandung materi herediter tubuh dan dapat membuat salinan dari dirinya sendiri.

Sel memiliki banyak bagian yang masing-masingnya memiliki fungsi yang berbeda. Bagian-bagian sel disebut organel sel dan bertugas melakukan tugas tertentu di dalam sel.

Sejarah penemuan sel

Awalnya, sel ditemukan oleh Robert Hooke pada tahun 1665, sebagaimana dilansir dari National Geographic.

Penemuan sel tidak mungkin terjadi jika bukan karena kemajuan mikroskop. Dengan didorong oleh keinginannya untuk mempelajari dunia mikroskopis, Hooke memperbaiki desain mikroskop majemuk pada tahun 1665.

Mikroskop Hooke menggunakan tiga lensa dan lampu yang menerangi dan memperbesar spesimen.

Baca juga: Fungsi Sel Darah Putih Berdasarkan Jenisnya

Perkembangan ini memungkinkan Hooke untuk melihat sesuatu yang menakjubkan ketika ia meletakkan sepotong gabus di bawah lensa mikroskop.

Hooke mencatat pengamatannya ini dalam bukunya yang berjudul Microgaphia. Baginya, gabus tersebut tampak seperti tersusun dari pori-pori kecil, yang kemudian ia sebut “sel”.

Tidak lama setelah penemuan Hooke, ilmuwan asal Belanda, Antonie van Leeuwenhoek mendeteksi organisme kecil lainnya, yakni bakteri dan protozoa.

Leeuwenhoek merupakan pembuatan mikroskop utama dan menyempurnakan desain mikroskop sederhana yang memungkinkannya memperbesar objek hingga 300 kali dari ukuran aslinya.

Setelah itu, Leeuwenhoek menjadi orang pertama yang mengamati dan mendeskripsikan spermatozoa pada tahun 1667.

Baca juga: Perbedaan Struktur antara Sel Prokariotik dan Eukariotik

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com