Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Panas Eropa Disebut akibat Perubahan Iklim, 1.000 Orang di Portugal Meninggal Karenanya

Kompas.com - 20/07/2022, 17:03 WIB
Zintan Prihatini,
Bestari Kumala Dewi

Tim Redaksi

Sumber Euro news

 

Sementara, studi World Weather Attribution (WWA) menunjukkan gelombang panas ekstrem yang melanda desa di Kanada musim panas lalu menyebabkan kebakaran hutan.

Pasalnya, suhu di wilayah tersebut mencapai 49,6 derajat Celsius. Dengan demikian, para ahli menyimpulkan kondisi tersebut sangat mungkin diakibatkan oleh perubahan iklim.

"Ada begitu banyak peristiwa ekstrem yang terjadi tahun ini, menjadi sulit untuk melihat satu per satu," ungkap ahli dari Grantham Institute dan WWA, Dr Mariam Zachariah.

Hal yang paling utama terkait perubahan iklim ini, kata Zachariah, adalah fokus pada tindakan dengan tepat waktu guna mengurangi dampak yang lebih parah di kemudian hari.

Baca juga: Gelombang Panas India Pecahkan Rekor, Suhunya Capai Lebih dari 49 Derajat Celsius

Di Inggris, ahli meteorologi mendefinisikan gelombang panas terjadi dalam periode tiga hari berturut-turut, di mana suhu maksimum harian memenuhi ambang batas suhu, yang bervariasi menurut wilayah. Misalnya saja di London suhunya 28 Celsius.

“Kami berharap kami tidak akan sampai ke situasi ini, tetapi untuk pertama kalinya kami memperkirakan (akan terjadi kenaikan suhu) lebih dari 40 Celsius di Inggris,” kata Dr Nikos Christidis, seorang ilmuwan di Met Office.

Ia sebelumnya pernah mengumumkan peringatan pertama di Inggris terkait cuaca panas yang sangat luar biasa.

“Peluang melihat 40 Celsius dalam sehari di Inggris bisa sepuluh kali lebih mungkin dalam (situasi) iklim saat ini daripada di bawah iklim alami yang tidak terpengaruh oleh manusia," terangnya.

Gelombang panas umumnya didorong oleh sistem tekanan tinggi, dalam hal ini adalah 'Azores high'. Itu merupakan sistem tekanan tinggi yang biasanya berada di lepas pantai Spanyol, Atlantik Utara, kemudian menyebar ke utara dan menciptakan kondisi seperti saat ini.

Kematian di Portugal akibat gelombang panas

Pekan lalu, Portugal dilanda kekeringan parah dan suhu udara mencapai 40 derajat Celsius. Kendati beberapa hari terakhir suhu udara cenderung menurun, Freitas menyampaikan situasi masih berada di atas level normal untuk tahun ini.

DGS sebelumnya melaporkan 238 kematian akibat gelombang panas dari 7 hingga 13 Juli. Namin, Freitas berkata bahwa jumlah kematian telah melonjak menjadi 1.063 orang.

Carlos Antunes, seorang peneliti di Fakultas Sains Universitas Lisabon, mengatakan dalam sebuah wawancara, bahwa data-data menunjukkan mereka yang paling mungkin meninggal karena gelombang panas ialah orang tua.

Baca juga: Cuaca Panas Terik di Indonesia Bukan Gelombang Panas, Ini Penjelasan BMKG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com