Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Gelombang Panas dan Dampaknya terhadap Kesehatan

Kompas.com - 11/05/2022, 16:02 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Gelombang panas adalah periode cuaca panas yang tidak umum, yang biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih. 

Untuk dianggap sebagai gelombang panas, suhu harus berada di luar rata-rata historis untuk area tertentu.

Gelombang panas dapat berlangsung beberapa hari hingga beberapa minggu dan merupakan penyebab signifikan kematian terkait cuaca. 

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, secara global, peningkatan frekuensi dan intensitas gelombang panas yang diamati sejak tahun 1950-an telah dikaitkan dengan perubahan iklim.

Fenomena cuaca seperti itu dapat ditandai oleh tingkat kelembapan rendah, yang dapat memperburuk kekeringan, atau kelembaban tinggi.

Baca juga: Kenapa Suhu Sekarang Panas?

Pengertian gelombang panas

Tidak ada definisi formal dan standar mengenai fenomena gelombang panas. 

Organisasi Meteorologi Dunia mendefinisikan gelombang panas sebagai lima hari atau lebih berturut-turut ketika suhu maksimum harian melebihi suhu maksimum rata-rata sebesar 5 °C atau lebih. 

Beberapa negara telah mengadopsi standar mereka sendiri. Misalnya, Departemen Meteorologi India mensyaratkan bahwa gelombang panas terjadi ketika suhu meningkat 5–6 °C atau lebih di atas suhu normal.

Sementara itu, Layanan Cuaca Nasional AS mendefinisikan gelombang panas sebagai panas yang tidak normal dengan cuaca lembab yang luar biasa, yang berlangsung selama dua hari atau lebih.

Massa udara yang sangat panas dan lembap dalam waktu berhari-hari di daerah berpenduduk dapat menyebabkan banyak kematian. 

Baca juga: Bumi Makin Panas, Suhu Tahunan Diperkirakan Naik 1,5 Derajat Celsius

Misalnya, gelombang panas Rusia pada tahun 2010 (yang meliputi 1.036.000 km persegi) menewaskan 55.000 orang.

Kemudian, gelombang panas Eropa tahun 2003 menyebabkan sekitar 30.000 orang meninggal, gelombang panas AS dan kekeringan tahun 1988 menewaskan lebih dari 4.000 orang, dan gelombang panas India tahun 2015 yang menewaskan lebih dari 2.500 orang.

Dampak gelombang panas terhadap kesehatan

Dilansir dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), paparan panas yang berlebihan memiliki dampak fisiologis yang luas bagi semua manusia.

Panas yang ekstrem dapat membahayakan kemampuan tubuh untuk mengatur suhu dan dapat menyebabkan serangkaian penyakit, termasuk kram panas, kelelahan panas, sengatan panas, dan hipertermia.

Kematian dan rawat inap akibat panas juga dapat meningkat dengan sangat cepat dan mengakibatkan percepatan kematian atau penyakit pada orang yang sudah lemah. 

Baca juga: Cuaca Panas Terik di Indonesia Bukan Gelombang Panas, Ini Penjelasan BMKG

Bahkan, perbedaan kecil dari suhu rata-rata musiman dikaitkan dengan peningkatan penyakit dan kematian. 

Suhu ekstrem juga dapat memperburuk kondisi penyakit kronis, termasuk penyakit kardiovaskular, pernapasan, serebrovaskular, serta kondisi terkait diabetes.

Panas juga memiliki efek kesehatan tidak langsung, yang panas dapat mengubah perilaku manusia, penularan penyakit, kualitas udara, dan infrastruktur sosial yang penting seperti energi, transportasi, dan air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com